41. J....

277 18 31
                                    

Lisa Pov

"Rosie kau sudah makan siang?" Aku berteriak dari luar ruangan, aku merasa sedikit tenang setelah kejadian jisoo telah berlalu berbulan-bulan lalu. Aku dan rose memulai kehidupan kami kembali. Bukan sebagai kekasih tapi sebagai sahabat, kami saling melengkapi. Kemanjuan dari perusahaanku sudah membaik, aku mendapatkan tender-tender besar meski dengan bantuan chaeyoung. Setidaknya aku memberi kontribusi 70% dan chaeyoung yang 30%. Aku masih belajar, dan sedang berusaha tidak ceroboh seperti dulu. Aku masih memperhatikan gadis blonde di depanku. Aku ingin sepertinya, dia sangat cerdas sempurna tapi sayangnya dia bukan yang aku ingin sepertinya.

"Belum lisa, aku masih sibuk" dia masih sibuk, sangat sibuk. Aku tersenyum melihatnya.

"Kau butuh bantuanku lagi?" Aku berniat menawarkan diri membantunya.

"Tidak, kau payah tentang administrasi"

"Hahaha, baiklah aku akan menunggumu" aku mengambil kursi lalu duduk di depannya.

"Jennie akan pulang hari ini" chaeyoung mengucapkan kalimat yang membuat hatiku sedikit terjeda saat itu juga. Aku tanpa sadar tersenyum. Tapi aku memilih tidak menjawab chaeyoung.

"Aku tahu kau mendengarnya, dia akan tiba jam 11.00 dan aku menyuruhnya langsung ke kantor untuk memberinya bonus"

Ya jennie sudah berada di L.A selama 3 bulan, dia memiliki jadwal pemotretan dengan deb disana. Aku berharap tidak ada kemajuan yang baik di dalam kisah percintaannya dengan deb. Aku berharap hati jennie tetap milikku. Aku telah banyak berbicara, tentang chaeyoung, tentang pernikahan kami. Sepertinya aku dan chaeyoung tidak ditakdirkan sebagai pasangan. Aku baru tahu jika chaeyoung mencintaiku. Tapi chaeng bilang memaksakan pernikahan ini tidak akan baik untuk kita. Aku sendiri belum bisa melepaskan chaeyoung karena ayahku sekarang justru mengalami masalah kesehatan yang lebih serius. Aku tidak tega mengabarkan berita buruk apapun padanya. Bahkan tentang jisoo aku tidak menceritakan ini pada ayah. Aku ingin tuan manoban menikmati masa tuanya. Chaeyoung juga mengatakan dia tidak akan tega menyakiti hati ayahku juga. Jadi beginilah sekarang kami. Kami kembali menjadi saudara, aku tidak lagi tidur bersama chaeyoung sekarang. Setelah mengetahui perasaannya untukku rasanya akan tidak adil baginya ketika aku terus membuatnya nyaman tapi aku tidak bisa memberikan perasaan seperti itu juga untuknya. Perasaan ini tidak mudah untuk kami mengerti. Chaeyoung tidak mengatakan dia sedang jatuh cinta atau tidak pada orang lain. Dia hanya mengatakan lebih ingin menikmati hidupnya. Dia ingin membesarkan perusahaan ini lalu dia ingin berlibur saat perusahaanku sudah stabil total. Dia mengatakan cukup mempunyai tekanan banyak beberapa akhir ini. Aku tidak mengerti tekanan apa yang dia rasakan. Tapi aku mengerti, rosieku juga manusia biasa meski dia mirip malaikat untukku tapi aku tahu dia bisa lelah untuk perasaannya. Tentang Jisoo, dia benar-benar pergi ke jepang setelah kejadian itu. Aku tidak lagi tau kabarnya. Tidak lagi menanyakan alasannya. Aku menganggap ini memang sebuah karma dari ayahku yang harus aku terima. Aku bisa lebih tenang sekarang, aku berada pada zona stabil sekarang. Emosiku membaik, karirku membaik. Hanya saja jennie... Aku masih terus memanggil namanya setiap hariku saat aku menutup mata sebelum tidur. Sejauh apapun kami saling menjauh, aku yakin dia tercipta untukku jadi dia akan kembali pada pelukku.

"Lisa kenapa kau melamun begitu?" Chaeyoung kembali menegurku.

"Kau bilang apa rosie posie?"

"Kau mau menjemput jennie?"

"Kau tidak apa-apa?" Aku memang mengaku tetap mencintai jennie. Tapi bagaimana perasaan istriku tetap harus aku pikirkan. Aku ingin menjadi lisa yang lebih baik lagi dalam segala versi.

"Lisa, aku memang masih mencintaimu tapi bukan berarti aku menginginkanmu selamanya menjadi pasanganku dalam pernikahan seperti ini. Carilah kebahagiaanmu, aku juga sepertinya mulai jatuh cinta pada gadis lain"

TIGA SISI (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang