26. Kau Gila

273 23 26
                                    

Author Pov

"Kau gila lisa, apa yang kau lakukan?"

Jennie mendorong lisa dan menutupi tubuh polos chaeyoung, jennie langsung mengambil telfonnya untuk meminta bantuan.

"Jisoo kau dimana?"

"Aku sedang dalam perjalanan pulang jennie, ada apa?" Jisoo menjawab

"Tidak, tidak ada apa-apa, hanya tolong segera kesini,segeralah masuk ke kamar lisa" jennie menutup telfonnya tanpa menunggu jawaban jisoo

Tak berapa lama jisoo sudah masuk ke dalam kamar lisa, betapa terkejutnya dia saat melihat ada sedikit noda darah pada bibir rose. Jisoo melihat lisa sedang dalam pelukan jennie.

"Jennie, ada apa ini? Kenapa chaeyoung berdarah?"

"Bisakah kau membantu mengurus chaeyoung? aku akan menenangkan lisa dulu" jennie menarik tubuh lisa untuk keluar kamar namun lisa menolak. Jisoo mulai membuka selimut yang menutupi tubuh chaeyoung dia sangat terkejut bahwa terdapat dildo yang masih menancap dan mengeluarkan darah dari kemaluan chaeyoung.

"Seseorang tolong katakan sesuatu apa yang sudah terjadi saat ini?" Jisoo masih begitu kebingungan. Dengan perlahan jisoo mencabut dildo yang masih menempel pada vagina chaeyoung. Setitik air mata telah berkumpul di kedua mata jisoo. Bagaimana gadis yang begitu dia cintai justru kini hilang kesadaran karena ulah seseorang.

"Kau keluar jisoo, aku tak ingin tubuh chaeyoung terlihat oleh orang lain. Kau keluarlah sialan" lisa justru mendorong tubuh jisoo hingga jisoo pun sedikit terlempar. Jisoo yang juga sudah terpancing emosinya kini berdiri kembali dan melayangkan pukulannya kepada lisa.

"Aku tak peduli apa statusmu saat ini lisa, tapi nyawa chaeyoung lebih penting dari harta maupun kekuasaanmu" jisoo menggendong chaeyoung setelah memakaikan beberapa pakaian pada tubuh chaeyoung. Dengan sedikit terengah jisoo memaksa membawa tubuh chaeyoung.

Kini lisa kembali meratapi apa yang barusan saja terjadi. Kenapa dia begitu tempramen ketika melihat chaeyoung sedikit saja melakukan kesalahan. Seharusnya dirinya bisa lebih menjaga emosinya. Bukankah sejak awal dia sendiri yang telah mengatakan bahwa dirinya akan menyayangi chaeyoung seperti menyayangi dirinya sendiri.

"Kau tenanglah dulu, kau sudah menyadari kesalahanmu bukan?" Jennie berkata lembut pada lisa, lisa hanya diam saja.

"Sekarang biarkan jisoo membawa chaeyoung untuk mendapat perawatan terlebih dahulu"

Di lain tempat jisoo sedang membelah jalanan dengan kesetanan, darah yang terus keluar dari vagina milik kekasihnya tak mau berhenti. Bahkan kini lantai mobil miliknya telah dipenuhi darah milik Chaeyoung.

"Bersabarlah sayang, jika sampai terjadi sesuatu yang serius denganmu aku tidak akan segan-segan lagi untuk membunuh lisa" jisoo terus bergumam sepanjang jalan dengan diiringi doa untuk keselamatan kekasihnya.

"Tolong, selamatkan gadisku" jisoo kini telah berada di igd rumah sakit terbesar di seoul. Para perawat juga dokterpun berhamburan melihat apa yang telah terjadi. Chaeyoung mendapat perawatan pertama, dokterpun menemui jisoo untuk menanyakan kronologi kejadiannya. Jisoo langsung menjelaskan segalanya yang terjadi.

"Untuk kejadian seperti ini kami akan melakukan visum secara lengkap mengingat kekerasan seperti ini tidak pernah dibenarkan dalam negara manapun. Jika anda menyetujuinya kami akan menyertakan polisi dalam penyelidikan ini"

"Lakukan semua yang kalian butuhkan, aku hanya ingin pendarahan itu berhenti tolong dok"

"Baik kami akan memeriksanya terlebih dahulu"

Setelah sekian lama chaeyoung diperiksa di dalam ruangan kini dokter sudah mulai keluar untuk memberi kabar pada jisoo.

"Bagaimana keadaan pasien dok?"

TIGA SISI (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang