Jennie Pov
"Aku sedikit kurang bisa tidur di pesawat li, jadi aku merasa kurang enak badan" aku menjawab pertanyaan lisa. Kami berdua kini masih di dalam satu mobil. Chaeyoung tidak meminta deb untuk ke kantor. Jadi lisa menurunkan deb terlebih dahulu di apartemen deb, lalu kami berdua melanjutkan perjalanan ke kantor.
"Kenapa? Apa terjadi turbulance?" Tanya lisa.
"Tidak, aku tidak pernah bisa tidur saat di pesawat. Hanya itu" Entah kenapa aku selalu terjaga selama di pesawat.
"Ahh, iya. Bagaimana hari-harimu di sana"
"Cukup baik, everything being amazing there. Tak terlalu media yang menyorotku, aku hanya menjadi model dan foto untuk pekerjaan tanpa perlu menghiraukan ucapan orang lain"
"Kau masih suka ice cream mint choco?" Lisa melihat es krim yang dibelikan oleh deb belum aku sentuh sama sekali sejak tadi. Aku takut es krim ini meleleh saat aku memakannya karena udara terasa sangat panas meski lisa menghidupkan ac mobilnya dalam kondisi full, tapi aku juga melihat ada sedikit keringat di keningnya.
"Ya, seleraku masih sama" memang tidak banyak yang berubah padaku.
"Lalu kenapa tidak memakannya segera, mereka bisa mencair jika kamu tak segera memakannya" ucapan lisa justru membuatku mengingat tentang dirinya. Bagaimana es krim ini begitu mirip dengannya. Lisa yang mempunyai segala sisi dingin, manis juga menyegarkan dalam satu waktu.
"Aku menyukai es krim beku, tapi terkadang aku menginginkan mereka sedikit mencair untukku. tapi asal itu choco mint aku pikir itu tetap akan pas di mulutku" jawabku dengan senyum.
"Es krim itu terdengar sepertiku bukan?" Aku langsung melihat ke arah lisa yang sedang tersenyum dengan mode menyetirnya.
"Maksudmu bagaimana lisa?" Tanyaku heran
"Es krim itu tetap akan kau makan bagaimana bentuknya baik dia beku atau meleleh, karena itu kesukaanmu. es krim choco mint adalah favoritmu. Sama sepertiku, aku kadang sedingin eskrim, kadang semanis coklat, tapi jangan lupa aku juga menyegarkan seperti mint. Dan juga... Aku yakin aku tetap menjadi favoritmu" lisa menarik bibirnya seolah sangat percaya diri. Setelah mengetahui hubunganku dengan deb aku yakin dia tidak akan sepercaya diri ini.
"Aku sudah bersama deb sekarang lisa. Kau juga telah menikah. Aku rasa akan lebih baik jika kita sebagai teman saja" aku melihat lisa sedikit meredupkan senyumnya.
"Aku yang membuatmu mengerti dunia seperti ini j, aku yang menunjukkan indahnya warna pelangi padamu. Bukankah akan lebih baik jika kita melihat pelangi itu bersama?"
"Bagaimana jika deb juga menawarkan pelangi yang mungkin lebih indah dari pelangi yang kau tawarkan li?" Aku mencoba memprovokasi lisa.
"Kau tetap akan selalu mencari pelangi milikku" dia tetap santai. Lisa yang sekarang begitu luar biasa.
"Kenapa begitu percaya diri hem? Ku pikir kau sudah kehilangan rasa percaya dirimu setelah berbulan-bulan tidak bertemu"
"Sebenernya aku tidak lagi memiliki muka untuk bertemu denganmu j. Tapi biarkan aku kali ini berjuang lagi untukmu. Tidak perlu meresponku, kau bisa tetap bersama deb. Aku hanya ingin membahagiakan hatiku dengan tetap berjuang mendapatakanmu"
"Ini bukan sesederhana aku dan deb saja lisa. Kau juga punya istri, aku tidak ingin masuk kehidupanmu lagi" Aku serius untuk tidak terlalu masuk kehidupan mereka berdua yang terlihat sangat rumit. Apalagi tuan manoban, membayangkannya dengan mulut pedasnya saja aku tidakberani
"Biar aku yang masuk ke kehidupanmu, seperti yang kubilang kau cukup menjadi jennie kim yang seperti biasanya dan aku akan menjadi lisa yang terus memperjuangkanmu. Seperti saat kita kuliah. Kau terus mendorongku menjauh, tapi aku terus mendekatimu. Ku kira masih ada jalan untuk kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA SISI (COMPLETED)✔️
FanficSetiap orang memiliki banyak sisi dalam hidupnya. Tak selamanya yang putih akan terus menjadi bersih, Tak selamanya juga yang hitam adalah kotor. Seperti segitiga yang memiliki 3 sisi dalam setiap ujungnya. Terkadang cinta memaksa seseorang untuk m...