“Vel, lo di mana?” ucapnya yang sudah frustasi karena belum menemukan Vely.
“Kenapa lo bisa hilang si Vel,” lanjutnya lagi dan menendang batu-batu yang berada di sekitarnya.
Dia melangkah memasuki markas miliknya, di sana sudah ada para sahabatnya yang melihat sikapnya seperti acak-acak an.
Salah satu dari mereka mendekatinya, menanyakan keadaannya tapi bukan jawaban yang mereka dapat melainkan tatapan sendu dan khawatir.
Mereka yang melihat ketuanya tidak ada semangat pun terdiam, mereka tau jika ketuanya sudah seperti itu berarti ada sesuatu membuatnya merasa kehilangan.
“Bro lo baik-baik aja kan?”
“Dia hilang,” jawabnya singkat.
Mereka yang berada di ruangan tersebut mengerutkan keningnya, karena mereka tidak paham apa maksud dari ketuanya.
“Maksud lo?”
“Dia hilang Dit!!!” jawabnya dengan nada marah.
Mereka yang mendengar terkejut, terutama inti dari geng tersebut hanya masalah ini dia sampai frustasi seperti orang hampir gila.
“Gue tau lo khawatir tapi jangan kaya gini juga Rey!!” jawab Adit sedikit emosi.
Rey yang mendengar jawaban dari Adit pun terdiam, dia melirik sahabatnya dan para anggota lainnya dia mengangguk.
“Maaf, fikiran gue kalut.” ucapnya dan duduk di sofa untuk menenangkan fikiran.
“Kira-kira siapa yang nyulik dia?” tanya Badi.
“Gue belum tau pasti, mereka nyulik dia rapat banget.” jelas Rey.
Mereka semua terdiam memikirkan rencana untuk mencari keberadaan Vely saat ini.
Apalagi mereka tidak bisa melacak di mana keberadaan wanita tersebut.
“Lo tenang aja, kita cari bareng-bareng besok.” nasehat Rady.
Rey mengangguk, setelahnya dia langsung keluar dari markas menuju rumahnya karena hari sudah hampir malam.
***
“Ded, Vely gimana?” tanya Mommy yang sudah menangis di pelukan sang suami.
Mereka semua yang berada di rumah bingung harus bagaimana lagi, apalagi saat mereka tidak menemukan titik terang sedikit pun tentang Vely.
Mereka bersama polisi tidak bisa menemukan lokasi di mana Vely berada, di tempat yang berbeda pun sudah mereka datangi tapi mereka tidak juga menemukan Vely.
Al yang melihat Mommyi Vely sedih pun merasa kasiaan, dia sebenarnya juga khawatir tentang kehilangan Vely. Tapi egonya lebih tinggi yang mengakibatkan dia malu untuk mengungkapkannya.
“Vely gak papa kok Mi,” tenang Daddy.
“Momi takut dia kenapa-kenapa,” ucapnya.
“Tante, biar Vely kita yang cari.” ucap Al bersuara.
Mereka semua yang berada di situ mengangguk dan menyetujui ucapan dari Al.
“Iya tan, tante tenang aja kita bakalan cari Vely sampai ketemu.” jelas Yoga.
Momi Rosa yang melihat mereka semua mengangguk, dia beruntung karena anaknya masih memiliki seorang teman yang perhatiaan dengan Vely.
Setelah mereka berbincang-bincang tentang Vely tadi, Al dan yang lainnya meminta izin untuk pulang karena hari sudah malam.
Di balik mereka semua yang berada di situ, ada seseorang yang sedang marah karena dia tidak berhasil dengan rencananya.
“Bukannya dia udah bebas?” ucapnya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT PCHYOPAT [Revisi]
Random[𝙵𝙾𝙻𝙻𝙾𝚆 𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙼𝙴𝙼𝙱𝙰𝙲𝙰!!!] "Dasar cewe aneh cupu! Haha," Tukas Al mengejek Vely di depan warga sekolah. "Lo itu gak pantes sama Gw dasar cupu," lanjut Al sambil menjambak rambut Vely. Dengan hati yang hancur, Vely hanya bisa men...