Cerita dengan alur tidak seru🙂
Sudah hampir sebulan, namun Vely tak kunjung bangun membuat mereka sangat khawatir dengan keadaan perempuan tersebut.
Kini Rey masih setia menunggu Vely bangun, selama hampir sebulanan ini Rey selalu pergi ke rumah sakit hanya untuk menjenguk Vely dan melihat keadaannya.
Rey berulang kali memarahi dirinya sendiri karena lalai dalam menjaga Vely, sebenarnya Rey sudah lama menyukai Vely hanya saja gengsinya terlalu tinggi. Rey ingin mengungkapkan perasaannya setelah acara bazar selesai, namun nas takdir tidak berpihak padanya.
“Sayang! ” panggil seorang perempuan paruh baya yang tersenyum ke arah Rey.
Rey yang mendengar suara tersebut pun langsung menoleh dan tersenyum balik, dia langsung menghampiri perempuan tersebut dan mencium tangannya.
“Mom, ” ucapnya tersenyum.
“Kamu udah makan sayang? ” tanyanya tersenyum ramah.
“Udah kok, ”
Momy Vely mengangguk, dia melirik ke arah brankar tempat sang putri tercintanya terbaring lemah. Dia berjalan perlahan menuju tempat Vely.
Dia menggenggam tangan sang putri dengan penuh kasih sayang dan lembut, dia mencium tangan Vely yang terlihat sedikit mengurus itu.
“Sayang! ”
“Kamu gak kangen mommy, Papi sama abang? ” tanyanya kepada Vely walaupun sang anak tidak menjawab pertanyaannya sama sekali.
“Kamu gak kangen apa ketempatnya si Rey, nemenin Farhan main. Nemenin Bundanya juga masak. Ayo sayang bangun kasiaan Rey semenjak kamu terbaring lemah dia seperti gak bersemangat. ” ucapnya dengan air mata yang sudah menetes.
Rey yang mendengar ucapan dari Mommy Rosa pun merasa sedih, dia mendekati perempuan tersebut dan mengusap pelan bahunya memberikan ketenangan.
“Mom, Vely bakalan bangun kok asalkan kita terus berdoa. ” ucapnya.
“Iya kamu benar Rey, makasih sudah mau menemani Vely selama hampir satu bulan ini. ” ucapnya.
“Sama-sama Mom, ”
***
“Oh ternyata dia yang udah bikin Vely masuk rumah sakit, ” ucap siswi yang berada di kelas.
“Munafik banget ya, ”
“Gue kirain dia baik, eh ternyata baiknya cuman ktp doang. Di belakang malah busuk. ” sindir mereka.
Lena yang mendengar sindiran dari teman-teman sekolahnya pun menggeram marah, dia tidak suka di bilang seperti itu karena menurut dia apa yang dia lakukan itu benar.
“Apa maksud lo semua hah! ” marahnya.
Kumpulan siswi-siswi yang berada di ruangan tersebut pun menoleh ke arah Lena, mereka tersenyum sinis melihat wajah Lena yang terlihat polos dan tidak merasa memiliki ke salahan.
“Eh ada siapa nih?? ” tanya salah satu siswi kepada teman-temannya.
“Kayanya sih teman yang munafik, ”
“Iuhhh banget deh kalo punya temen munafik, kalo aku jadi Vely mah udah aku laporin ke polisi terus juga jangan di temanin. ”
“Lo semua gak usah sok tau deh, lo semua itu cuman orang-orang sampah. ” marah Lena.
“Loh, kaya ada yang marah ya tapi siapa?? ”
“Gak tau, ih jadi serem deh. Yaudah yuk kita pergi aja. ” ucap mereka semua seperti tidak melihat kehadiran Lena di dekat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT PCHYOPAT [Revisi]
Ngẫu nhiên[𝙵𝙾𝙻𝙻𝙾𝚆 𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙼𝙴𝙼𝙱𝙰𝙲𝙰!!!] "Dasar cewe aneh cupu! Haha," Tukas Al mengejek Vely di depan warga sekolah. "Lo itu gak pantes sama Gw dasar cupu," lanjut Al sambil menjambak rambut Vely. Dengan hati yang hancur, Vely hanya bisa men...