Semua apa yang kita harapkan pasti bisa tercapai. Dengan cara kita selalu berdoa, berusaha dan jangan pernah menyerah. Namun, ada sebuah harapan yang Allah tidak kabulkan. Tapi, akan digantikan dengan yang lebih indah.
~Lailatul Izzah~
______________________________________Mentari pagi sudah menyinari bumi. Cahayanya pun masuk ke sebuah ruangan melewati celah-celah jendelanya. Sebagai seorang istri ataupun seorang dokter, Laila harus bisa membagi waktunya antara tugas dan kewajibannya sebagai istri. Setelah selesai merapikan kamarnya, wanita itu beranjak keluar untuk menemui sang suaminya.
"Mas," sapa Laila.
Irsyad yang tengah menyantap makannya, langsung terhenti di saat mendengar sapaan dari Laila. Lelaki itu langsung mengukirkan senyumannya. Dan dibalas senyuman juga oleh Laila.
"Apa Sayang."
Laila memundurkan kursinya. Kemudian ia mendudukkan dirinya di kursi tersebut.
"Mas, jalan-jalan, yuk? Mumpung sama-sama masih cuti," ajak Laila dengan menampakkan deretan giginya.
"Tumben nih minta jalan? Udah nggak gugup, ya?" tanya Irsyad dengan sedikit menggoda.
"Masa iya kita diem-dieman aja, Mas," celetuk Laila.
"Boleh, tapi ada syaratnya."
"Apa itu, Mas?"
"Makan dulu," ucap Irsyad.
Laila menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Siap, Mas." Laila pikir, suaminya memberi syarat yang berat. Namun, ternyata dugaannya salah.
Akhirnya kedua sepasang pengantin baru itu tengah menikmati sarapan paginya. Keduanya saling terdiam dan fokus pada makanannya masing-masing.
"Masakan kamu enak juga, Zah?" ujar Irsyad setelah selesai makan.
"Alhamdulillah, itupun Ibu yang ngajarin aku, Mas." Laila mengambil beberapa piring kotor di meja makannya. Kemudian, ia membawanya ke dapur.
"Sudah nanti saja dicucinya," ujar Irsyad. Lelaki itu langsung menggenggam tangan Laila dan menariknya masuk ke dalam kamar.
"Eh, mau ngapain, Mas?" tanya Laila.
"Katanya mau jalan-jalan? Yaudah siap-siap dulu," ucap Irsyad.
Laila hanya mengangguk mengiyakan. Setelah bersiap kurang lebih 15 menit lamanya, Laila akhirnya keluar dari kamar. Pandangannya mencari sosok lelaki yang kini telah resmi menjadi suaminya. Namun, di seluruh ruangan ia tak menemukan Irsyad. Tiba-tiba pandangan seperti ada yang menutupi, hingga membuat Laila terhenti.
"Mas, aku tahu itu," ucap Laila menebak siapa yang menutup matanya dari belakang.
"Kok tahu sih?" sahut Irsyad sembari melepaskan tangannya.
"Tahu dong."
Tak membutuhkan persetujuan, Irsyad langsung menggenggam tangan Laila. Lalu keduanya beranjak keluar.
"Kita naik motor aja, ya?" ujar lelaki itu. Laila hanya mengangguk menyetujui.
Setelah mengeluarkan motor dari bagasi rumah, Irsyad pun langsung menaikinya dan menyalakan mesinnya. Lelaki itu menyuruh Laila untuk naik di motornya. Wanita itu hanya mengangguk, kemudian menaikinya di jok belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sang Dokter {END}/ Proses Revisi
Romance📌BELUM REVISI Blurb Lailatul Izzah, seorang gadis cantik dari keluarga sederhana. Gadis itu bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Namun, suatu ketika ia bertemu dengan seorang dokter muda dan tampan bernama Muhammad Irsyad Al-Fatih. Pertemuan...