Boleh ramekan dengan komentar? Karena jujur komenan kalian itu mood banget. Dan ngebuat aku semangat juga biar bisa cepet-cepet up love.
.
.
.
.
."Akhir dari sebuah cerita tidak harus dengan tokoh utama yang berakhir bersama. Dari sana kita akan belajar dan melihat siapa orang yang akan paling terluka. Yang meninggalkan atau yang ditinggalkan?"
. . . . .Setalah memikirkan semuanya selama sisa jam pelajaran. Gala kemudian sampai pada kesimpulan bahwa ia sudah begitu keterlaluan dengan memperlakukan Renja seperti itu. Teringat perkataannya yang kasar hatinya kembali berdenyut. Seolah dalam dirinya ada yang tidak terima atas perlakuannya kepada Renja beberapa waktu lalu.
Nafasnya bahkan tercekat ketika samar-samar ia mendengar pembicaraan orang-orang mengenai Renja.
Why?
Kenapa ia bisa begitu jahat?
Ia bahkan kebingungan mengenai bagaimana ia yang menjadi begitu marah.
Hanya, melihat Haira yang meringis kesakitan ia tidak terima apalagi pelakunya adalah gadis yang selama ini begitu ia jaga.
Mengingat akhir-akhir ini ada perasaan asing yang menyelusup lewat hatinya. Gala uring-uringan karena perasaan menyenangkan itu sekaligus menghadirkan perih dalam hatinya. Ia tidak bisa menerka pun menduga selain satu-satunya asumsi yang ia buat bahwa ia tengah jatuh cinta.
Bagaimana tidak?
Debaran jantung yang membuat ia tersenyum diatas ranjanganya semalaman. Terasa begitu menyenangkan untuknya yang bahkan tidak memiliki pengalaman apapun soal asmara.
Senyuman manisnya yang membuat ia kepikiran seharian.
Kepintarannya yang membuat ia berdecak kagum.
Dia gadis sempurna.
Wajar jika ia langsung suka di waktu pertama pertemuan mereka.
Maka ketika bel pulang berbunyi. Gala langsung bergegas pergi menuju kelas Renja. Abai dengan tatapan penasaran yang dilayangkan oleh teman-temannya.
Perasaan rancunya harus segera diselesaikan satu per satu.
Lagipula ia sudah tidak tahan dengan rasa rindunya.
Sampai didepan pintu kelas Renja. Laki-laki itu langsung masuk menerobos kelas yang masih ramai tersebut. Abai sekalipun ada satu pasang mata yang menatapnya tidak suka.
Gilanya, Gala bahkan tidak bisa menahan senyumnya ketika mendapati Renja yang menatap kedatangannya dengan mulut yang sedikit terbuka.
Aih lucu sekali. Gala sampai tidak sabar untuk membawa gadis tersebut kedalam dekapannya. Memohon maaf atas segala apa yang telah ia lakukan
Terlepas siapa yang benar dan salah.
Yang pasti kedua gadis tersebut adalah dua orang yang telah berhasil mencuri perhatiannya.
"Ngapain lo?" Ujar Nadi yang sudah berdiri dihadapan Renja. Menghalangi Gala yang akan menghampiri Renja.
"Bukan urusan lo. Minggir!" Ucap Gala seraya menarik lengan Nadi untuk menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eshal Renjana (Lengkap)✔
Fanfic"Gala.." lirih gadis itu yang kini menatap nanar ke arah laki-laki disampingnya. "Kenapa hem?" Tanya nya kemudian, satu tangannya terangkat mengusak rambut hitam itu yang dibiarkan tergerai. Cantik, sangat cantik. "Papah.." Gadis tersebut berhenti s...