B a b _ S e b e l a s

8.4K 449 6
                                    

"Sejak hari itu ia tidak pernah menduga bahwa segala sesuatunya akan terasa begitu berbeda kedepannya."
. . . . .

Bel pulang sekolah berbunyi dengan begitu nyaring. Membangunkan beberapa siswa yang memilih tidur diakhir jam pelajaran dan membebaskan napas siswa-siswi yang memilih bertahan meski dalam tekanan pelajaran. Entah apa yang akan mereka temui nanti ketika pulang, namun bunyi bel tanda berakhirnya pembelajaran menjadikan kesenangan tersendiri untuk mereka.

Tidak berbeda jauh dengan Renja yang langsung memasukan alat tulisnya beberapa detik setelah Guru mata pelejaran mengakhiri kegiatan mereka hari ini. Disampingnya, Nadi tengah menunggunya dengan satu tangan menopang dagu. Terlihat lemas, selain karena memang capek setelah dari pagi full semua mata pelajaran masuk. Melihat Renja yang tampak murung juga sedikit banyaknya mempengaruhinya.

"Kita jalan-jalan yuk. Ngadem gitu di mall. Panas banget hari ini." Ujar Nadi membuka pembicaraan.

Pergerakan Renja yang akan menggendong tas nya pun terhenti. Tampak tertarik. "Serius? Gak bareng Chandra emangnya?"

Nadi menggeleng seraya bangkit berdiri. Tangannya lalu meraih lengah Renja untuk ia kaitkan dan mengajaknya untuk segera keluar kelas. "Hari ini gue bawa motor sendiri."

"Tumben?"

"Ya pengen aja. Bosen gue di antar jemput mulu. Lagi nggak mood juga liat Si Chandra."

Renja terkekeh. "Gak ada manis-manisnya lo sama pacar." Ujarnya.

"Yang penting gue setia Ren, sayangnya juga gak pura-pura."  Ucap Nadi membuat Renja menatapnya dengan tatapan menggoda.

Keluar dari pintu kelas, sepasang mata Renja langasung mendapati Gala yang tengah bersandar di tiang depan kelasnya dengan mata tertuju kearahnya sepenuhnya. Dengan kondisi baju seragam yang sudah keluar dari celananya dengan dua kancing terbuka memperlihatkan kaos putih polos yang digunakannya. Membuat Renja sadar jika ternyata sahabatnya itu benar-benar tampan meski hanya tengah diam.

Berniat menghampiri Gala untuk menaikan mood nya agar sedikit lebih baik, baru saja kakinya melangkah satu langkah sebelum kemudian ia terdorong kedepan karena tiba-tiba saja seseorang menabrak punggungnya kencang. Cukup kencang untuk sanggup membuat Renja kehilangan ke seimbangan dan Gala yang langsung mengambil langkah cepat menghampiri Renja yang sudah jatuh tersungkur dengan kedua lutut mendarat sempurna diatas lantai sekolahan yang kotor.

"Ck....Kalo jalan jangan sambil bercanda dong!" Sungut Nadi. Kedua matanya memicing kesal menatap Gita cs yang kompak menutup mulut mereka dengan kedua tangannya. Sama terkejutnya.

Sedangkan Gala langsung meraih bahu Renja untuk dibantu berdiri. Lalu kakinya langsung berlutut untuk melihat kondisi lutut Renja, disibaknya sedikit rok Renja untuk dilihat kondisi lututnya yang memar. Di usapnya lutut tersebut dari debu yang menempel.

"Sakit banget?" Tanyanya dengan posisi kaki yang masih berlutut.

"Nggak, gue gak papa." Ucapnya sambil membersihkan roknya yang sedikit kotor. Meski dadanya tadi sempat berdebar kencang perkara terkejut karena tiba-tiba seseorang menabraknya dari belakang. Tapi ia baik-baik saja. Mungkin hanya lututnya yang sedikit berdenyut akibat terbentur. Dan itu bukan masalah besar.

Dengan mata yang menatap Renja lembut. Laki-laki dengan perawakan gagah itupun bangkit dan langsung melemperkan tatapan datar ke arah Lia. Orang yang tadi menabrak Renja.

Ketiga gadis yang biasa berisik itu dibuat bungkam oleh tatapan Gala yang terasa menghujam. Gita bahkan dia buat mati kutu. Terlalu tau jika Gala memang seprotektif itu kepada Renja.

Eshal Renjana (Lengkap)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang