B a b_e m p a t p u l u h d u a

13.1K 592 29
                                    

Boleh di follow dong hehehe
. . . . .

"Katanya, orang lain tidak mungkin akan dapat memahami dan mengerti sebelum mengalaminya sendiri."
. . . . .

Nadi, gadis manis sekaligus kekasih dari seorang Chandra Faisal tengah berjalan dengan langkah yang begitu cepat. Pandangan matanya fokus kedepan, raut wajahnya yang serius sama sekali tidak menyisakan aura keperempuannya. Langkah tegasnya membuat rambut yang hari ini ia kuncir kuda bergoyang-goyang mengikuti irama langkah kakinya.

Wajahnya kusut.

Matanya terlihat sayu dengan lingkaran hitam dibawah matanya.

Hal tersebut tidak lain dan tidak bukan karena disebabkan oleh Gala yang tiba-tiba saja mendatangi rumahnya dilarut malam seraya membawa kabar yang nyaris saja membuat jantung Nadi meloncat dan terlempar menimpa lantai yang dingin.

Bisa-bisanya laki-laki itu menanyakan keberadaan Renja padanya dengan wajah yang seketika membuat Nadi panik. Panik sekali. Terlebih setelahnya Gala sama sekali tidak mengatakan apapun. Laki-laki itu justru langsung meninggalkan kediamannya tepat ketika Nadi baru saja mengatakan jika tidak ada Renja dirumahnya.

Efeknya semalaman suntuk Nadi hanya bisa berfikir dan mengira-ngira. Semua panggilan telponnya tidak Gala jawab. Pun mustahil jika ia menelpon Om Wira. Jam sudah menunjukan tengah malam.

Muak dengan perasaan resah dan khawatir yang menemaninya semalaman suntuk. Maka saat ini Nadi sudah tidak bisa menahan diri lagi ketika Renja absen sekolah. Handphone nya juga tidak aktif.

Hingga tepat ketika bel istirahat berbunyi, Nadi langsung bergegas keluar dari ruang kelasnya dan menuju deretan kelas IPA.

Baru saja satu kakinya yang melewati pintu kelas dan menapak dilantai ruang kelas milik Gala. Nadi sudah lebih dulu berteriak.

"Gala!"

Mengakibatkan semua orang yang masih berada didalam kelas langsung menatap kearahnya.

Namun apa pedulinya.

Beruntungnya, Gala masih berada didalam sana. Lengkap dengan Chandra, Ardhan dan Hanaf yang kini tengah menatapnya dengan dahi berkerut. Hanya Gala yang justru membuang mukanya ke arah lain. Sejak awal sudah menduga jika hal ini pasti akan terjadi.

"Ada apa sih yang teriak-teriak?" Tanya Chandra heran.

Mirinya sama sekali tidak Nadi gubris. Gadis tersebut hanya fokus menatap Gala yang kini balik menatapnya.

"Maksud lo semalem apa?" Tuntut Nadi tidak sabaran. "Gue tau itu semua pasti ada sangkut pautnya sama ketidak hadiran Renja hari ini." Imbuhnya.

"Renja gue kemana? Jelasin!" Tekan Nadi.

"Sejak awal gue udah ngeduga kalo gak ada yang gak beres dari keluarga dia sekarang. Apalagi saudara tirinya itu."

Tepat setelah Nadi mengatakan kalimat tersebut. Pandangan Gala yang semula menatapnya malas kini berganti dengan sorot tajam yang seketika membuat Nadi bungkam.

Tidak takut.

Nadi hanya terkejut dengan reaksi yang diberikan oleh Gala.

"Mulut lo dijaga!" Tegur Gala.

Nadi lantas mendengus. Dia semakin heran. "Kenapa? Gak terima? Lo hanya gak tau aja sengeselin apa cewek yang lo SUKA itu."

Sadar nggak sadar. Ucapan Nadi telah membeberkan satu fakta yang seketika membuat suasana kelas semakin hening. Mereka semua yang mendengarkan kini tidak hanya fokus terhadap apa yang membuat Nadi datang ke kelas mereka dengan membawa amarahnya tetapi apa yang baru saja keluar dari mulut Nadi ternyata jauh lebih membuat mereka penasaran sekaligus heran.

Eshal Renjana (Lengkap)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang