B a b _ e m p a t p u l u h t i g a

12.7K 560 42
                                    

Hallo bestieee
Yang belum baca part 42 boleh dong  dibaca duluu..
Ramekan yahhh. Biar akunya bahagia hehehehe
. . . . .

"Hari ini, patah hatinya benar terjadi. Jangankan untuk memiliki. Untuk jatuh hatipun rasanya ia sudah tidak memilki nyali lagi."
. . . . .

Renja mentapa gerbang sekolahnya dengan tatapan nanar. Berterimakasihlah pada orang baik yang sudah menolongnya karena dia juga yang menyiapakan surat ijin sakit untuknya. Dalam pikirannya gadis tersebut terus mensugesti dirinya bahwa tidak ada hal yang harus ia khawatirkan. Semuanya pasti akan baik-baik saja. Iya, baik-baik saja.

Meskipun begitu, tetap saja perasaan takut mulai terus menghantuinya. Takut akan ditinggalkan dan dilupakan. Yang paling mengerikan perasaan terasingkan begitu kuat mendominasi dirinya.

Sejenak Renja menghela nafasnya dalam dan panjang. Hatinya berat sekali, seolah ditimpa beton yang kian menghimpitnya kebawah. Nyaris hancur hatinya karena tidak kuat menahan beban tersebut.

Diliriknya arah kanan dan kirinya. Banyak orang berlalu lalang dengan wajah asing dalam penglihatannya. Tentu Renja juga tidak terkejut. Hari ini adalah hari dimana sekolahan mereka melangsungkan pertandingan final bola basket antara sekolahannya sendiri dengan sekolah tetangga Kota mereka dan itu pula juga alasan kenapa ia akhirnya memutuskan untuk kembali menunjukan batang hidungnya di Sekolahan ini.

Gala adalah tujuannya. Gadis itu tidak mungkin abai dengan setiap moment-moment penting dalam hidup Gala. Sadar dari keterpakuannya, Renja kemudian kembali melanjutkan langkahnya. Dengan rambut yang hari ini ia kuncir kuda. Kian terlihat jelas pipinya yang dulu berisi kini tirus dengan sorot mata yang menyendu.

Beberapa kali ia berpapasan dengan orang-orang yang menyapanya dengan ramah.

Ada juga yang menyadari ketidak hadirannya di sekolah selama beberapa waktu.

"Hay Ren, akhirnya lo berangkat juga. Kemana aja? Lama banget lo gak masuk sekolah." Kurang lebih begitulah pertanyaan yang dilontarkan oleh teman yang bahkan tidak Renja ketahui siapa namanya.

Renja menanggapi itu hanya dengan tersenyum seraya berujar ceria. "Hehehe iya nih. Gue sakit beberapa hari yang lalu."

Terus kakinya melangkan menuju kelasnya dan semakin banyak pula mata-mata yang memperhatikannya. Ada yang tidak sungkan menyapa ada juga yang berbisik-bisik yang menimbulkan tanya dalam benak Renja.

Namun Renja tidak ambil pusing. Kakinya terus melangkah menuju kelasnya yang sudah terlihat dipelupuk mata. Jantungnya kian berdetak antusias. Tidak sabar ingin segera bertemu kembali dengan teman-temannya terutama Nadi. Ahh...Renja sangat yakin jika gadis tersebut pasti akan marah.

Benar saja, tepat ketika kakinya baru melewati pintu kelas. Suasana kelas yang semula rame seketika langsung berubah hening. Hening sekali hingga nyaris Renja dapat mendengar deru nafasnya sendiri.

Semua mata tertuju padanya. Namun mereka hanya diam. Tidak ada yang bersuara sebelum kemudian pekikan Nadi memecah keheningan disana.

"RENJA!" Teriak  Nadi. Namun tak pelak kakinya langsung berlari menghampiri Renja yang malah diam mematung didepan kelas.

Sampai dihadapan Renja, Nadi langsung menubruknya dan membawa gadis tersebut kedalam pelukannya. Didekapnya erat temannya itu. Nadi bahkan tidak sadar jika air matanya sudah mengalir dipipinya.

Eshal Renjana (Lengkap)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang