AUTHOR POV
Semua orang sudah berbagi kamar, sebagian tampak sibuk mengeluarkan isi koper mereka. Sementara gadis jangkung masih berbaring di tempat tidur, perjalanan ini membuatnya kelelahan. Kepala dan pundaknya terasa sakit, Lisa tidak pernah menginginkan tempat tidur seperti saat ini.
Jeongyeon memanggil gadis itu, namun terus diabaikan olehnya. Nyeri hebat di kepala tidak bisa diabaikan, Lisa hanya ingin beristirahat dengan tenang. Gadis bermata rusa menarik selimut hingga menutupi kepalanya. Dia tidak peduli seberapa keras usaha Jeongyeon untuk memanggilnya.
"Come on, Monkey. Kita harus pergi ke pantai!"
"Aku benar-benar lelah, No Jam."
"Kita kemari untuk liburan bukan tidur! Palli!" Jeongyeon menarik tangan Lisa.
"Ouchhh! Sakit, No Jam!" Lisa mengusap pundaknya.
"Maaf, Monkey. Aku terlalu bersemangat."
"Tinggalkan aku, biarkan aku tidur." Lisa kembali berbaring.
"Baiklah. See yaa, Monkey!" Jeongyeon mencium kepala Lisa dari balik selimut.
- -
JENNIE POV
Laut terlihat tenang sore ini.
Aku meninggalkan lamunanku padanya, warna biru itu terbentang luas di hadapan mata. Aku masih menikmati suara musik alam yang membuatku tenang. Aku berada di posisi terbaik, di mana laut bertemu dengan daratan yang pucat. Aku bisa merasakan setiap butiran pasir yang hangat dan lembut di bawah kaki.
Angin laut menekan kulit lenganku yang telanjang, benar-benar keindahan yang sebenarnya. Matahari terbenam di ujung sana, dia menyapaku dengan warna jingga yang sangat cantik. Cahaya itu perlahan menghilang di ujung garis yang memisahkan keduanya, tiba-tiba aku merasa mengantuk dan perlahan menutup mataku.
"YAAA! Nancy!"
Sebuah suara teriakan membawa kesadaranku kembali.
WHAT THE HELL IS THAT?
Manoban sedang terbaring di pasir, sementara Nancy duduk di atasnya. Dia tengah menggelitik tubuh gadis jangkung. Manoban tertawa dengan usahanya menepis tangan Nancy. Aku yakin, jika orang asing melihat itu mereka akan menganggap keduanya sebagai sepasang kekasih yang tengah bersenda gurau.
"Cukup! Berhenti!" Manoban tertawa terbahak-bahak.
"Tidak sampai kau memberikan ponselmu!" Teriak Nancy.
"Andwae! Lepaskan aku, Nancy!"
Geez!
Tanpa sadar aku mencengkeram pasir dengan erat. Darah ini terasa mendidih, seakan ditarik dari bawah hingga ke atas kepala. Emosi seketika memuncak, dengan satu tarikan napas panjang aku berteriak dan menarik perhatian sepasang kekasih palsu.
"BISAKAH KALIAN TIDAK MENGANGGU KETENANGANKU!" Aku bangkit dan meletakkan tangan di pinggang.
Manoban dan Nancy terkejut melihatku, gadis bermata hazel itu berhasil melepaskan pegangan Nancy.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OVER YOU [ JENLISA ] ✔
Fanfiction[ AREA 🔞 G!P ] Satu hal yang tidak akan kau pertanyakan. Aku gila. Aku gila untukmu. Yang ingin kukatakan adalah.. Aku tergila-gila padamu.