JENNIE POV
Kami berkumpul untuk merayakan kemenangan tim basket S'ARTS, Warriors menyumbangkan satu piala baru untuk kami. Semua orang tampak bahagia, Seunghoon dan Kyungsoo membawa soju dan beberapa bir lainnya ke atas meja. Tampaknya semua orang benar-benar ingin menghabiskan malam dengan berpesta.
"Jangan berani menyentuhnya, Monkey!" Chaeyoung meletakkan tangan di pinggang.
"Astaga, Chipmunk. Biarkan aku minum, bukankah kita sedang merayakan kemenangan?" Manoban cemberut.
"Minum ini." Chaeyoung mengulurkan orange juice.
"Are you serious?" Manoban melihat Chaeyoung dengan tatapan tidak percaya.
"Yes!" Chaeyoung menatap tajam.
"Terima nasibmu, Monkey." Jeongyeon tertawa.
"Kau masih dibawah umur, tidak ada minuman keras." Jisoo Eonnie terkekeh.
"Woah, lezat sekali." Jeongyeon mengejek.
"Minuman ini benar-benar enak! Berikan aku satu gelas lagi, No Jam." Jisoo Eonnie. mengulurkan gelasnya.
"Kau ingin menambah sepuluh gelas pun akan kuberikan." Jeongyeon terkekeh.
"Shibal." Manoban memutar bola matanya.
Manoban mendengus sambil menyilangkan tangan di depan dada. Karena merasa kesal, dia terus menggerutu disepanjang perayaan. Untuk mengisi waktu, Nayeon menyarankan kami untuk bermain truth or dare. Jisoo Eonnie mengambil satu buah botol kosong dan semua orang yang bermain sudah duduk dengan membentuk lingkaran.
Putaran pertama berhenti pada Jeongyeon, dia menerima pertanyaan dari Jisoo Eonnie yang tentu saja tidak bisa dia jawab. Aku tidak pernah menyukai permainan ini, karena selalu menyusahkan dengan semua pertanyaan dan tantangannya.
Seperti saat ini, Jeongyeon melakukan lap dance di atas pangkuan Kyungsoo. Kami semua tertawa saat melihat betapa canggung keduanya. Tiba saatnya putaran ketiga, aku diselamatkan oleh sebuah panggilan. Aku melihat nama Eomma muncul di layar ponsel.
Aku sengaja pergi keluar untuk menjawab panggilan. Setelah selesai, aku berbalik dan berjalan kembali ke arah ruang keluarga. Namun sebuah suara dari arah tangga luar menarik perhatianku, rasa keingintahuan membawaku pergi mencari sumber suara.
Apakah ada pencuri?
Terdengar suara gemerisik dan suara botol pecah.
"Shit! Shit!" Manoban berjongkok.
"Gotcha!" Aku memperhatikan Manoban hendak membersihkan kekacauan yang dia buat.
"Aigooo! Kau menakutiku, Jennie-ya!" Manoban memegang dadanya.
"Apa yang kau lakukan, Manoban?" Aku menaikkan alis melihat botol bir yang pecah.
"Ini bukan.. T-Tidak ini hanya cola." Manoban tertawa canggung.
"Tidak perlu berbohong, mataku masih sangat normal." Aku menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OVER YOU [ JENLISA ] ✔
Fiksi Penggemar[ AREA 🔞 G!P ] Satu hal yang tidak akan kau pertanyakan. Aku gila. Aku gila untukmu. Yang ingin kukatakan adalah.. Aku tergila-gila padamu.