AUTHOR POV
"Aku butuh psikiater." Jisoo berbaring di atas karpet bulu, menutup kepalanya dengan bantal.
"Wae? Apa kau baik-baik saja, Chu?" Chaeyoung menoleh.
"Tampaknya aku mengalami trauma." Jisoo menghela napas panjang.
"Wajar saja malam itu aku ketahuan, ternyata kamar kita tidak memiliki pengedap suara." Jeongyeon terkekeh.
"Ya Tuhan, kesucianku ternoda." Jisoo mendramatisir.
"Apa hubungannya pengedap suara dengan kesucian?" Chaeyoung mengunyah permen cokelat.
Jeongyeon tertawa sementara Jisoo berguling di karpet.
"Jangan memulainya, Chaeng." Nayeon mendengus.
"Waeyo?" Chaeyoung kebingungan.
Mereka semua menoleh saat Jennie keluar dari kamar. Terlihat jelas gadis berambut cokelat itu berjalan dengan sedikit aneh. Jennie terlihat menahan sakit setiap kali dia berjalan. Keempat orang lainnya tampak tercengang melihat gadis itu pergi ke arah dapur.
Jeongyeon memberi isyarat pada Jisoo, namun gadis bermata kucing itu tampak tidak menghiraukan penghuni lain dan mengerjakan aktivitasnya di dapur. Jeongyeon dan Jisoo saling dorong saat melihat Jennie kembali ke dalam kamar.
"Apa yang terjadi pada kalian?" Chaeyoung terlihat semakin kebingungan melihat Jisoo dan Jeongyeon.
"Apa kau tidak tahu alasan mengala semalam Jennie tidur bersama Lisa?" Jeongyeon melipat tangan di depan dada.
"Ya, itu sebabnya aku tidur di kamar Nayeon." Chaeyoung mengangguk.
"Aishhh! Mereka tidur bersama, Chipmunk." Jeongyeon kesal.
"Lalu, apa masalahnya? Aku juga tidur bersama Nayeon tadi malam, tidak ada yang aneh."
"Astaga, bukan tidur itu! Tapi mereka bercin--" Jeongyeon terhenti.
"Paboya! Jangan merusak kepolosan temanku!" Nayeon membekap mulut Jeongyeon.
Jeongyeon melepaskan tangan Nayeon.
"Temanmu tidak polos lagi. Aku benarkan, Chicken?" Jeongyeon menyeringai ke arah Jisoo.
"Shibal!" Jisoo memukul lengan Jeongyeon.
"Sakit, pabo!" Jeongyeon memukul balik.
Suara dering ponsel menggema di dalam ruangan, dengan malas Lisa menarik selimut hingga menutup kepalanya. Cahaya matahari sudah memenuhi kamar dan Jennie tiba dengan membawa makanan bersamanya.
Gadis berpipi mandu mengusap kepala Lisa, Jennie memberi kecupan di dahi lebar gadis pirang. Lisa membuka mata dengan perlahan, butuh beberapa detik dia menyesuaikan diri dengan cahaya ruangan.
"Good morning, Honey." Jennie mengecup bibir Lisa.
"Morning, Baby." Lisa tertawa saat Jennie menghujani wajahnya dengan ciuman.
"Kau sangat cantik." Lisa mencium bibir Jennie dengan lembut.
Setelah dua menit, Jennie melepaskan ciuman mereka.
"Ayo bangun, aku membawa sarapan." Jennie memindahkan makanan ke atas tempat tidur.
"Woah." Lisa terpukau melihat makanan.
"Kau adalah wife materialku." Lisa menarik dagu Jennie kemudian melumat bibirnya lagi.
"Hei berhenti, apa kau tidak lapar?" Jennie menaikkan sebelah alisnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/302196479-288-k603101.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OVER YOU [ JENLISA ] ✔
Fanfic[ AREA 🔞 G!P ] Satu hal yang tidak akan kau pertanyakan. Aku gila. Aku gila untukmu. Yang ingin kukatakan adalah.. Aku tergila-gila padamu.