AUTHOR POV
Chaeyoung mengambil first aid kit yang berada di lemari penyimpanan, dia membersihkan wajah Lisa dan mengoleskan obat di beberapa titik memar. Lisa meringis kesakitan merasakan perih yang menyanyat kulitnya.
"Kau harus beristirahat, Monkey. Jangan pergi keluar." Chaeyoung menarik selimut untuk menutupi separuh tubuh Lisa.
"Gomawo, Chipmunk." Lisa memberi ciuman di pipi Chaeyoung.
"Aku akan kembali saat makan siang, segera hubungi aku jika kau membutuhkan sesuatu." Chaeyoung tersenyum sambil mengusap kepala Lisa.
"Nde."
"Jangan mencoba kabur, Manoban." Jennie melotot.
Lisa menelan ludah melihat tatapan Jennie.
"Aku bahkan tidak kuat untuk turun dari tempat tidur ini." Lisa tertawa canggung.
"Good! Kajja, Chaeng." Jennie menarik tangan Chaeyoung.
"Bye, Monkey." Chaeyoung melambai.
Semua orang sudah meninggalkan unit apartment, Lisa terpaksa membolos karena tidak kuat untuk pergi ke mana pun. Seluruh tubuhnya terasa sakit dan sedikit gerakan membuat tubuhnya berteriak.
"Fuck!" Lisa merintih saat gerakan kecil itu menyakiti tangannya.
- - -
Lewat tengah hari, Chaeyoung dan Jennie kembali ke apartment. Mereka berdua melihat Lisa kesulitan untuk berdiri, mereka membantu Lisa untuk pergi ke arah bathroom. Gadis jangkung itu seperti orang tua renta yang kapan saja bisa mematahkan setiap tulangnya.
"Sakit!" Teriak Lisa dari dalam kamar mandi.
"Geez, dia sangat menyusahkan!" Jennie mendengus.
"Apa kau sudah selesai, Monkey?" Teriak Chaeyoung dari depan pintu.
"Sebentar, ini sangat sakit." Teriak Lisa.
Lisa membuka kunci dan berdiri di depan pintu kamar mandi.
"Lain kali aku tidak akan mengakuimu sebagai teman." Chaeyoung menggerutu.
"Sakit." Mata Lisa berkaca-kaca.
"Sekarang kau mengeluh, seharusnya kau berpikir sebelum berkelahi!" Jennie membentak.
"Aigoo." Lisa cemberut.
Chaeyoung tertawa melihat Lisa.
Sejak tadi, gadis jangkung terlihat sangat senang ketika Jennie berada di sana dan membawakan sebuah sup untuknya. Gadis bermata kucing duduk di tepi tempat tidur sambil menyuapi Lisa.
"Apa yang terjadi padamu?" Jennie mengernyitkan wajah.
"Huh? What?" Tanya Lisa.
"Apa kau baik-baik saja, Manoban? Mengapa kau tidak berhenti tersenyum?" Jennie menatapnya dengan curiga.
"Aku bahagia." Lisa terkikik.
"Bahagia? Mengapa kau merasa bahagia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OVER YOU [ JENLISA ] ✔
Fanfic[ AREA 🔞 G!P ] Satu hal yang tidak akan kau pertanyakan. Aku gila. Aku gila untukmu. Yang ingin kukatakan adalah.. Aku tergila-gila padamu.