AUTHOR POV
Belum jauh mereka berjalan, beberapa orang kembali mencari masalah. Seorang gadis dengan sengaja menabrak Jisoo dan menumpahkan minumannya. Jisoo tampak geram dan berteriak ke arah gerombolan anak nakal itu.
"YAAA! Apa-apaan kau!" Jisoo mendorong gadis yang menabraknya.
Jisoo merasa kesal, mengusap baju yang basah dan kotor karena tumpahan minuman.
"Santai, kau tidak perlu emosi." Jawab pria dengan baju merah.
"Sudah cukup, lebih baik kalian pergi." Lisa berdiri di depan Jisoo dan menghadap langsung ke pria bajingan.
"Atau apa? Jika aku tidak ingin pergi, apa yang akan kau lakukan?" Pria itu menantang.
"Brengsek! Apa masalah kalian, pecundang! Mengapa kalian mengganggu kami?" Jeongyeon mulai tersulut emosi.
Saat Lisa hendak maju, Jennie langsung menahan tubuhnya.
"Tidak, Honey. Jangan lakukan itu." Jennie memeluk erat Lisa dari belakang.
Lisa menghela napas panjang dan mengusap tangan Jennie yang melingkar di pinggangnya. "Iya, Baby."
"Lihat itu, dia takut pada kekasihnya! Dasar pengecut! Pecundang yang bernyali kecil." Pria lainnya mengejek.
"Kalian mencari masalah dengan orang yang salah." Lisa menyeringai.
Jeongyeon berbisik pada Lisa, dia mengamati salah satu pria menggunakan topi dengan tulisan Seoul Advanced Institute of Science and Technology (SAIST).
"Tidak perlu banyak bicara anak manja, kami tidak peduli seberapa kaya kalian!"
"Oh aku tahu, ternyata kalian adalah pecundang SAIST yang kalah telak dari SNU pada pertandingan beberapa waktu lalu." Jeongyeon dan Lisa tertawa.
"Jeongyeon cukup! Tidak perlu menambah masalah!" Nayeon meletakkan tangan di pinggang.
"Sudah, Hon. Ayo kita pergi." Jennie menarik lengan Lisa.
"Ya, pergi saja. Ikuti pelacurmu pergi!" Pria berbaju hitam berteriak.
Lisa berbalik dengan kemarahan di wajahnya, dia mengepalkan buku jarinya hingga memutih. Jennie tidak sanggup menahan Lisa yang terlihat sangat menakutkan.
"Jaga mulutmu, bajingan! Sekali lagi kau menghina kekasihku, maka kau akan berakhir dalam keadaan sekarat!" Lisa mencekik leher pria itu hingga dia kesulitan bernapas.
Pria itu kesulitan melepaskan genggaman Lisa. Napasnya terlihat semakin menipis saat dia mencoba menepis tangan Lisa, namun semua sia-sia karena usahanya gagal.
"Honey! Sudah cukup! Berhenti!" Jennie mencoba melepaskan genggaman Lisa. "Honey, please stop!"
Lisa mendorong pria itu hingga terjatuh, dia memberi tatapan membunuh pada semua orang yang berada di hadapan mereka. Matanya tampak lebih gelap, Lisa mengeluarkan sisi gelap yang selalu dia hindari.
"Jika kalian masih muncul di hadapan kami, maka akan kupastikan kalian tidak akan diterima di sekolah mana pun di negara ini! Jangan melupakan fakta jika aku adalah Lalisa Manoban!" Lisa mengancam dengan kemarahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OVER YOU [ JENLISA ] ✔
Fanfiction[ AREA 🔞 G!P ] Satu hal yang tidak akan kau pertanyakan. Aku gila. Aku gila untukmu. Yang ingin kukatakan adalah.. Aku tergila-gila padamu.