CRAZY OVER YOU [ JENLISA ] ✔

1. THE BAD GIRL

Tulisan besar 'ON THE GROUND' menyambut kedatangan para pengunjung. Kawasan pintu masuk dibiarkan gelap agar tempat itu tetap tersembunyi. Setelah melewati tiga bangunan besar, suara musik mulai terdengar dari beberapa titik bangunan.

Tempat itu sangat jauh dari kata layak. Lebih sering dikunjungi oleh para junkies, kriminal ataupun orang mesum tidak bermodal. Setiap akhir pekan, tempat ini akan selalu membludak dan dipenuhi orang-orang yang memasang taruhan. On The Ground adalah sebuah arena street fighter yang terkenal di daerah Itaewon.

Dua orang petarung sudah berhadapan di dalam arena, daerah itu cukup luas bagi mereka berdua untuk melakukan pertarungan. Pagar besi menjadi pembatas antara penonton dan arena pertarungan, sehingga mereka akan tetap aman selama jalannya acara.

Petarung pertama melemparkan coat gelap dan mengungkapkan seorang pria bertubuh kekar dengan celana hitam ketat panjang. Wajahnya berderak dalam kemarahan, pria itu perlahan-lahan menarik senyum lebar ke arah seseorang yang berada di hadapannya.

Sang penantang tersenyum memberikan sapaan kepada penonton yang histeris menyebutkan namanya. Petarung yang selalu dinantikan oleh para penggemar. Gadis yang menjadi primadona On The Ground, petarung yang menjadi favorit para gadis. Sosok pirang itu mengalihkan perhatiannya kembali ke arena pertarungan.

"Sudah sampai di mana kita?" Tanya sang gadis.

"Menuju kematianmu." Jawab pria itu dengan sombong.

Suara bel berbunyi, suara penonton mulai menggila menyambut pertarungan mereka. Pria itu memulai pukulan ke arah sang gadis. Dia berkelok-kelok, tepat saat dia hendak mencapainya dan gadis pirang menangkis dengan salah satu tangannya.

Gadis itu memiliki tinggi yang hampir sama, sehingga dia dengan mudah menahan tangan mereka yang berbenturan. Gadis itu dengan cepat memberikan pukulan ke wajah pria yang mengamuk. Sebuah pukulan keras menghantam, pria itu merasakan nyeri yang cukup keras di kepalanya.

Pria itu tidak hanya diam, dia memberi tendangan keras yang mengenai perut gadis itu. Pukulan tangan kirinya hampir mengenai kepala sang gadis, tetapi sosok pirang berhasil menghindar ke kanan dan tinjuan hanya melewati rambut panjangnya.

Sebelum pria itu bisa bereaksi dengan tindak lanjut, gadis jangkung itu dengan cepat memukul pria tidak jauh dari dadanya. Pria itu berteriak, gadis pirang menambah serangan dengan memberi pukulan tanpa henti ke area wajah.

Pria berambut gelap itu terhuyung ke belakang, dia memuntahkan darah. Posisinya masih terbuka untuk lebih banyak serangan dan gadis jangkung masih belum selesai dengan pukulannya. Pria kekar itu menoleh dan disambut oleh seringai di wajah gadis pirang.

Gadis itu sengaja mengejeknya. Membuat gerakan melihat ke arah jam, dia berhasil membuat pria itu tersulut emosi dan maju dengan kepalan tinju ke arah pundaknya. Pukulan itu dengan mudah dihindari sang gadis, pria itu menyerang dengan membabi buta dan tidak terarah.

Pertarungan telah membawa mereka sangat dekat dengan tepi arena dan gadis jangkung semakin tersudut, dia merasakan punggungnya hampir menyentuh dinding pagar besi. Gadis itu tidak kehabisan akal dan memberikan serangan balik.

Pukulan cepatnya telah menghentikan serangan pria kekar, dia menempatkan tendangan sederhana ke perut pria berambut gelap itu, dia juga menggandakannya. Gadis itu mengikuti dengan pukulan yang membuat pria itu mundur.