AUTHOR POV
Jennie menjadi lebih sensitif sejak kemunculan orang yang dia benci. Jennie tidak bisa menghindar, karena Karina terus berkeliaran di sekitar mereka. Sepanjang siang, Jennie mengamuk karena petugas salah memasang alat sound sistem. Jennie terus mengeluarkan sumpah serapah selama jam makan siang berlangsung. Semua orang tampak tegang karena terkena amukannya, tidak terkecuali Lisa.
"Mengapa kalian lambat sekali!" Mata Jennie dibakar dengan emosi.
"Jika dalam dua jam kalian belum juga selesai memperbaikinya, maka kalian semua aku pecat!" Jennie meletakkan tangan di pinggang sambil memuntahkan kalimat pedasnya.
"Atur napasmu, Jendeukie. Jangan terlalu emosi." Jisoo mencoba mengingatkan.
Nayeon dan Chaeyoung hanya saling melirik tidak ada yang berani membuka suaranya, Lisa mencoba menenangkan Jennie dengan mengajaknya pergi makan siang di luar. Gadis berpipi mandu berjalan menyeret sambil mengacuhkan orang-orang di sekitarnya.
"Atur napasmu, Baby. Ini minum dulu, kau pasti haus." Lisa memberikan minuman dingin pada kekasihnya. Dia mengusap keringat di wajah Jennie dengan lembut, sambil mengipasinya dengan beberapa kertas.
Jennie ingin berteriak agar semua beban itu terlepas darinya, mengurus S'ARTS Fest benar-benar menyita waktu dan otaknya. Kepalanya tampak overload dan bisa meledak kapan saja. Tidak ada percakapan, keduanya hanya berjalan sambil berpegangan tangan menuju parkiran. Lisa sesekali melirik Jennie yang menekuk wajahnya.
"Kau ingin makan di mana, Baby?"
Gadis bermata kucing itu berhenti. "Aku tidak ingin makan, Hon."
"Wae? Tapi kita belum makan siang, Baby." Lisa mengerutkan alisnya.
"Aku ingin ice cream." Jennie mengerucutkan bibirnya.
Lisa tersenyum simpul sambil mengusap kepala kekasihnya. "Baiklah, tapi setelah ice cream kita makan. Arraseo?"
"Arra." Jennie mengangguk.
Mobil mereka memasuki kawasan drive thru salah satu kedai cepat saji. Lisa berhenti di sebelah mesin dan memesan ice cream yang diinginkan kekasihnya. Setelah pesanan tiba, keduanya kembali melanjutkan perjalanan. Lisa tersenyum ketika melihat Jennie menikmati ice creamnya.
Lima belas menit kemudian mereka tiba di sebuah restoran, Lisa memilih parkiran yang berada di samping bangunan. Lisa mematikan mesin mobil dan memanggil nama Jennie, namun gadis mandu itu tampak tidak memperhatikannya. Lisa membuka sabuk pengaman dan mengusap pundak Jennie.
"Baby?" Lisa tersenyum manis.
Jennie menoleh dan tersenyum miris, buliran air mata jatuh di pipinya.
"My Orange Sunset? Mengapa kau menangis?"
Belum selesai Lisa bertanya, gadis bermata kucing itu menarik Lisa dan membenamkan wajahnya di dada Lisa. Jennie terdengar terisak sambil meracaukan sesuatu, Lisa mengusap punggung kekasihnya hingga dia tenang.
"Aku benci semuanya! Mengapa mereka sangat bodoh! Tidak bisa mengerjakan tugas dengan baik!" Jennie bergumam dengan air mata di pipi mandunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OVER YOU [ JENLISA ] ✔
Fanfiction[ AREA 🔞 G!P ] Satu hal yang tidak akan kau pertanyakan. Aku gila. Aku gila untukmu. Yang ingin kukatakan adalah.. Aku tergila-gila padamu.