"Soobin mana?" tanya Jihoon sambil menonton temannya yang sedang mengunyah makanan. "Kok belum join?"
"Gue chat juga gak dibalas." Jisoo kembali menyuap camilannya seraya mengedikkan bahu. "Tidur kayaknya. Diakan biasa tidur paling awal."
Jihoon mengangguk-angguk. Dia memperbaiki posisi ponselnya.
"Terus nyokap Lo jadi balik ntar?"
"Diganti minggu depan. Tahu sendiri bokap gak bisa nolak ajakan temennya."
"APA?"
Lagi. Padahal rasanya baru kemarin suara pertengkaran itu terdengar.
"Here we go again." Jihoon memutar malas matanya. "Mereka ada di rumah dan ribut lagi."
"Hoh, mau ditawarin pisau lagi?"
"Lo denger aja sendiri. Kayaknya anceman gue cuma berlaku di hari itu."
Jisoo tidak terlihat ingin berkomentar jadi dia hanya mengangguk. "Terus masih mau kabur?"
"Ayolah! Capek gue di rumah."
"Mumpung nyokap gak jadi balik." Jisoo terlihat memegang ponsel satu lagi. "Mau kemana?"
"Luar negeri lah. Kabur tuh jangan setengah-setengah. Kebetulan juga kita banyak duit."
"Sombong." Jisoo mendengus. "Negara mana?"
"Bebas." Jihoon bersandar sambil terus berusaha menghubungi Soobin. "Eh, kalo mau nyari tiket hubungin Soobin dulu!"
"Udahlah, namanya juga spontan." Jisoo melempar ponselnya sembarang lalu menatap Jihoon. "Gue udah book tiket ke Yunani."
"Sial. Mau ngapain Lo? Nginep di Colosseum?"
"Kan spontan?!" balas Jisoo sekenanya. "Eh, Soobin gabung nih!"
Jihoon mengamati layar ponselnya dan tampilan panggilan mereka berubah karena Soobin baru saja bergabung. Tapi mereka tidak bisa melihat wajah Soobin, melainkan pemandangan meja belajarnya.
"Guys!"
Aneh. Suara Soobin serak. Terdengar seperti baru selesai menangis.
"Bin, okay?" tanya Jisoo yang terlihat khawatir.
"Kapan mau kabur?"
"Eh?!"
Jihoon dan Jisoo saling bertatapan. Tapi saat yang sama, wajah Soobin muncul dengan penampilan yang sangat berantakan.
"Bin, muka Lo..."
Soobin tertawa kecil. "Biasalah. Bokap lagi balik jadi gini."
Masalahnya wajah Soobin banyak luka baru. Pipinya lebam, bibirnya juga berdarah. Luka di pelipisnya juga terlihat terbuka. Rambutnya sangat berantakan.
Jihoon langsung beranjak dari tempatnya. "Gue packing dulu abis itu kita cabut."
"Gue udah packing dong." Soobin menambahkan dengan santai walaupun malah mengundang rasa khawatir kedua temannya.
"Oke. Gue cancel tiket yang tadi." Jisoo mengambil kembali ponsel yang tadi dilemparkannya. "Oh, ada tiket buat berangkat malam ini. Maldives, mau?"
"Mana aja deh." Jihoon menjawab seraya membongkar isi lemarinya.
"Loh, luar negeri? Guys, kita mau ulangan loh!" ucap Soobin yang malah terdengar tidak yakin.
"Persetan dengan ulangan. Paling juga gak naik kelas." Jisoo juga terlihat sibuk sendiri. "Gue packing nih!"
"Ketemuan dimana?" tanya Jihoon yang setengah berteriak.
"Gue share loc deh ya!" ucap Soobin yang mengajukan diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MOON [COMPLETED]
FanfictionRencana kabur keluar negeri malah membuat mereka terdampar di sebuah negeri asing. Created : March 20th, 2022