Banyak yang terjadi dalam lima bulan setelah ketiganya menghilang. Pencarian dari berbagai pihak dilakukan secara besar-besaran berkat orang tua Jisoo. Baik di dalam maupun luar negeri, semuanya dilakukan hingga dalam waktu yang sangat lama untuk mencari keberadaan mereka.
Namun semuanya nihil. Ketiganya menghilang tanpa jejak seolah telah ditelan bumi. Bahkan sampai banyak petugas khusus yang digerakkan.
Pencarian pertama kali dilakukan oleh orang tua Jisoo setelah mendapat kabar jika tiga remaja itu tidak menghadiri sekolah. Berhubung selama ini Jihoon dan Soobin memang selalu menjadi tanggung jawab orang tua Jisoo jadi sekolah sangat sering memberi laporan kepada mereka.
Berhari-hari dengan bantuan polisi, mereka tidak menemukan apapun. Orang tua Jisoo hanya mendapati jejak digital terakhir tiga remaja itu. Rencana mereka melarikan diri keluar negeri.
Mereka bahkan sampai terbang ke Maldives walaupun tahu ketiganya tidak pernah pergi kesana.
Masuk bulan kedua, ayah Soobin dituntut atas pembunuhan setelah menyerang seseorang dalam keadaan mabuk. Orang tua Jisoo tidak terlalu ikut campur dan fokus pada pencarian tiga remaja yang masih menghilang.
Bulan ketiga, orang tua Jihoon resmi bercerai. Bahkan keduanya seolah tidak tertarik dengan keberadaan putra tunggal mereka. Pertengahan bulan, mama Soobin bunuh diri di ruang rawatnya setelah mengamuk.
Bulan keempat, mama Jisoo harus mendapatkan perawatan karena keadaan kesehatannya yang menurun. Di bulan itu juga, mereka mengetahui jika Jisoo memiliki penyakit yang mematikan. Mereka sampai mendatangi dokter yang bertanggung jawab atas Jisoo dan hanya kabar buruk yang mereka dapatkan.
Bulan terakhir, saat semuanya sepakat akan menghentikan pencarian, sebuah informasi masuk. Sekelompok penjahat yang menjadi pencarian organisasi federal internasional selama belasan tahun tiba-tiba memasuki kota dan membuat papa Jisoo mulai mengalihkan perhatiannya.
Tapi siapa sangka, usaha penangkapan yang selalu gagal tiba-tiba berhasil. Papa Jisoo dan rekan-rekannya tidak menduga jika pencarian akan semudah waktu itu. Kelompok penjahat berhasil diringkus.
Dan disaat mereka sibuk mengumpulkan barang bukti, mereka justru menemukan tiga remaja yang menghilang selama lima bulan terakhir menjadi salah satu dari puluhan sandera. Lebih tepatnya hanya mereka bertiga yang masih hidup di antara puluhan mayat manusia.
Penemuan ketiganya sudah cukup membuat lega. Harusnya. Tapi tidak dengan luka-luka yang didapatkan dan juga dampak setelahnya.
Ketiga remaja itu mengalami koma selama beberapa hari dan minggu. Keadaan mereka juga cukup berantakan. Semua pihak menarik satu kesimpulan jika ketiganya menjadi korban yang disiksa karena melawan.
Butuh beberapa bulan juga untuk mereka pulih sepenuhnya. Belum lagi ketiganya didiagnosa mengalami amnesia. Mereka mengaku tidak bisa mengingat apa saja yang terjadi selama lima bulan terakhir.
Karena kejadian itu juga, ketiganya harus mengulang sekolah selama dua tahun lagi di tingkat yang sama dengan terakhir kali mereka menghilang. Menikmati masa-masa SMA disaat teman seangkatan mereka sudah lulus.
Singkatnya begitulah yang terjadi selama lima bulan ketiganya menghilang dan sesudahnya. Sekarang mereka sudah duduk di bangku kuliah yang sama, tingkat yang sama dan jurusan yang sama. Intinya selama lima tahun terakhir, mereka masih menjadi satu paket.
Tidak banyak yang terjadi setelah semuanya berjalan normal.
Oh, mereka bertiga tinggal bersama. Setelah semua yang terjadi pada orang tua Jihoon dan Soobin, orang tua Jisoo memutuskan untuk mengambil alih keduanya. Setidaknya begitulah bagaimana mereka selalu bisa menghabiskan waktu bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MOON [COMPLETED]
FanfictionRencana kabur keluar negeri malah membuat mereka terdampar di sebuah negeri asing. Created : March 20th, 2022