"Gak, harusnya gini!"
"Tapi itu terlihat berbahaya!"
"Cara kerjanya emang gini!"
"Bagaimana jika kamu terluka?"
"Gak sampe bikin gue mati!"
Jisoo dan Jungwon hanya menonton perdebatan dua pemuda itu dari kejauhan. Sudah biasa rasanya melihat dua orang itu bertengkar karena hal sepele. Bahkan mereka sudah tidak berminat untuk memisahkan.
"Tahu, tidak?" ucap Jungwon yang masih menopang dagunya.
"Apaan?" tanya Jisoo yang terlihat tidak berminat.
"Jika suatu hari nanti mereka akan menikah."
Jisoo tersedak. Matanya membulat.
"HAH? Siapa? Mereka?"
"Iya. Choi Seungcheol dan Yoon Jeonghan." Jungwon mengangguk antusias.
Jisoo spontan menepuk lehernya frutasi. "Duh, gue gak bisa bayangin!"
Jungwon menopang dagunya. "Padahal mereka tidak saling suka tapi bagaimana mereka bisa menikah, ya?"
Kini giliran Jisoo yang bersemangat. "Mereka tuh gengsi. Gak mau ngakuin perasaan masing-masing."
"Hmm, sepertinya kakak pernah mengatakan ini sebelumnya tapi ke siapa, ya?"
"Penyihir tuamu!"
Gue dengerin kalian, ya!
"Oh, aku ingat! Tapi sekarang dia sudah tidak gengsi lagi."
Yang Jungwon!
"Kasian Bangchan, harus suka sama orang yang udah hidup ribuan tahun." Jisoo menjawab dengan nada yang sengaja menyindir kakaknya. "Ujur banget umur Lo, Kak! Bisa jadi fosil deh kayaknya."
Diem Lo, Heo Jisoo!
Jisoo masih berusaha menggoda, "dulu ngindarinnya setengah mati, akhirnya kepelet juga. Gue curiga Bangchan juga penyihir."
"Sekarang cuma aku yang tidak memiliki pasangan." Jungwon melenguh agak panjang.
"Gue juga masih single." Jisoo ikut menopang dagu dengan sedih. "Jihoon sama Hyunsuk udah pacaran. Yeonjun udah ngelamar Soobin. Sekarang kakak gue lagi mesra-mesraan sama pacar manusianya. Terus penyihir satunya lagi diincer sama manusia juga. Ini gak ada yang mau ngejar gue?"
"Dikejar rentenir mau?"
Keduanya mendongak ke arah Jeonghan dan Seungcheol yang sudah mendekat.
Jisoo mendengus pelan sebelum lanjut. "Sekarang, kating gue malah nemuin jodoh disini. Duh, dimensi mana pun gak adil sama gue."
"Ngedrama mulu Lo!" balas Jeonghan yang tanpa ragu menoyor kepala gadis itu. "Gue sama Seungcheol mau ke kota, ikut gak?"
"Gak mau jadi orang ketiga."
Jungwon menepuk bahu Jisoo. "Main ke tempat Jade saja, mau?"
"Good idea!" seru Jisoo yang langsung beranjak dan menarik tangan yang paling muda. "Cepet jadian! Lo dapet putra mahkota tuh! Jangan disia-siain!"
"Anjing, mulutnya!" maki Jeonghan yang hendak menjambak rambut gadis itu tapi Jisoo keburu menghilang berkat teleport ringan Jungwon.
"Mau?" sahut Seungcheol tiba-tiba.
"Apanya?" balas Jeonghan dengan ketus.
Seungcheol menarik kedua tangan pemuda blonde itu lalu menggenggamnya dengan lembut. "Kamu mau jadi pasangan aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MOON [COMPLETED]
أدب الهواةRencana kabur keluar negeri malah membuat mereka terdampar di sebuah negeri asing. Created : March 20th, 2022