Old prediction

4 2 0
                                    

Beda dengan Jihoon, Jisoo sedang menjadi pengangguran hari ini. Anak-anak yang biasa belajar dengannya dan Hyunsuk sedang libur. Soobin juga sedang berkeliling dengan Hyunjin entah kemana.

Jadi daripada hidupnya tidak produktif, gadis itu langsung mengejar Yunho yang baru saja keluar sambil membawa sebuah karung goni.

"Mau kemana?"

Yunho yang terkejut akan kemunculan gadis itu di depannya langsung tersenyum. "Kandang kuda. Kenapa?"

"Aku boleh ikut, ya?"

"Boleh." Yunho langsung memimpin jalan. "Oh ya, aku boleh bertanya?"

Jisoo langsung menyamakan langkah mereka seraya memperbaiki posisi topinya. "Tentu."

"Kalian bertiga sudah berteman lama ya?"

"Mungkin sejak SMP." Jisoo menjawab santai kemudian tersadar akan kata yang asing dari mulutnya. "Sudah hampir lima tahun, kurasa."

"Lama juga." Yunho mengangguk pelan lalu kembali menatap ke depannya. "Kenapa kalian bisa berteman?"

Jisoo tiba-tiba mendengus pelan. "Bukan sesuatu yang baik sebenarnya."

"Oh ya? Aku jadi penasaran."

"Iya. Aku dan Jihoon pernah berkelahi dan dihukum bersama. Agak aneh sebenarnya tapi gara-gara itu kami berteman."

"Bagaimana dengan Soobin?"

Jisoo merasa tidak nyaman jika mengingat awal kedekatan mereka dengan Soobin. Lebih tepatnya bukan sesuatu yang baik, terutama untuk Soobin sendiri.

"Dengan Soobin juga saat dihukum. Bukan berkelahi tapi kami bertiga tidak mengerjakan tugas."

Bagus. Dia berbohong untuk kesekian kalinya.

"Lucu." Yunho tertawa kecil. "Sama seperti Yeonjun dan Hyunsuk. Mereka sering bertengkar sejak kecil tapi malah jadi yang paling dekat."

"Kalian juga sepertinya sudah berteman sejak lama."

"Tidak selama mereka berdua tapi bisa dibilang begitu. Terus berselang waktu, kami mulai bertemu dengan yang lain sampai sekarang."

"Hebat. Aku tidak pernah punya teman sejak kecil. Karena aku harus tinggal berpindah-pindah sampai akhirnya bertemu mereka berdua."

"Kenapa pindah? Kamu dikejar orang?"

Jisoo tertawa lalu menggeleng. "Pekerjaan orang tuaku membuat mereka harus pergi ke banyak negara."

"Wah, pasti hebat."

"Tidak juga."

"Tapi," ucap Yunho lagi yang tiba-tiba menghentikan langkahnya, "apa kamu...hmm, mau menjadi temanku?"

"Oh, wow. Aku pikir kita sudah berteman." Jisoo terlihat pura-pura terkejut. "Tenang, aku hanya bercanda. Tentu saja."

Yunho kembali tersenyum. "Aku ingin sekali punya teman perempuan. Tapi kamu tahu sendiri disini tidak ada perempuan."

Jisoo mengangguk setuju lalu menepuk bahu yang lebih tinggi. "Tenang saja, aku fleksibel. Bisa berteman dengan siapa saja."

"Termasuk kuda?"

Suara berat itu langsung membuat keduanya berbalik dan mendapati seorang pemuda tinggi berkacamata yang sedang menarik seekor kuda cokelat.

Mereka juga tidak sadar sudah sampai di kandang kuda.

"Wow!" respon Jisoo seraya melangkah mundur. "Aku kira Yunho dan Soobin cukup menjadi dua yang paling tinggi disini. Ternyata ada satu lagi."

"Dia Song Mingi, orang yang bertanggung jawab disini." Yunho memperkenalkan temannya dengan baik. Sesekali keduanya saling pandang dan tersenyum.

BLUE MOON [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang