Mariana hanya bisa melihat Olivia pergi tanpa bisa mengejarnya lagi karena teman-temannya lebih dulu mencegahnya.
"Ada apa denganmu, Mariana? Kenapa kau tiba-tiba mencoba mendekati Olivia?" Callie bertanya dengan heran. "Bukankah sudah aku katakan sejak awal untuk tidak mendekatinya? Dia gadis sombong yang tidak ingin berteman dengan siapapun, lagi pula dengan sikapnya yang seperti itu selamanya dia tidak akan memiliki teman."
Mariana menghela napas saat dia mendengar hal ini. "Sepertinya dia tidak bermaksud seperti itu."
"Apa maksudmu dengan tidak bermaksud seperti itu? Bukankah kau bisa melihatnya dengan jelas bagaimana dia memperlakukanmu sebelumnya, dia pikir dia adalah gadis paling luar biasa di negeri ini hanya karena dia putri keluarga Whaleson."
Mariana menggelengkan kepalanya. Dia masih ingat dengan jelas apa yang Olivia katakan padanya.
'Jadi kau ingin berteman denganku agar kau bisa mendapatkan sesuatu dariku?'
Mariana tersenyum tipis saat dia mengingat hal ini dan melihat kemana Olivia pergi. "Daripada gadis sombong setelah berbicara dengannya sepertinya dia lebih seperti gadis yang sulit percaya pada orang lain. Dia seperti menarik dirinya dan bersikap waspada pada semua orang."
"Kau benar-benar berpikiran seperti itu?" Callie bertanya dengan heran, baginya Olivia masih gadis sombong yang suka merendahkan orang lain.
Mariana mengangguk. "Setelah dipikirkan lagi, bukankah dia tidak pernah mengganggu orang lain? Dan apa kalian pernah benar-benar melihat dia bersikap sombong? Maksudku, yah sikapnya memang sedikit kasar pada orang-orang di sekitarnya tapi aku yakin sendirian seperti itu dia juga merasa kesepian." Jelas Mariana sebelum menghela napas seperti sangat menyayangkan tindakan Olivia selama ini.
"Jangan katakan kau berniat untuk menjadi temannya?" Ragu-ragu Aster menanyakan hal ini.
Mariana tersenyum lembut. "Mm, aku akan melakukannya."
"Hei, sebaiknya kau tidak perlu melakukannya, biarkan saja dia sendirian. Lagi pula itu salahnya sendiri jika dia tidak memiliki teman. Lagi pula bagaimana jika dia tidak mau menjadi temanmu?" Callie mencoba membujuknya.
Mariana mempertahankan senyumnya dan menggeleng pelan. "Aku pasti bisa membuatnya menjadi temanku."
Teman-temannya yang melihatnya hanya bisa menghela napas, tanpa bisa mengatakan apa-apa lagi karena mereka bisa melihat keteguhan di pancaran mata Mariana dan selain itu alunan musik mulai terdengar. Madam Clarissa dan Madam Charlote meminta semua murid-muridnya untuk segera menemukan pasangan masing-masing dan berbaris sebelum acara dansa dimulai.
Sayangnya Olivia sama sekali tidak memiliki pasangan dan pria bermata ungu yang mengatakan bahwa dirinya akan datang untuk menjadi pasangannya sama sekali tidak datang. Olivia berdiri disana sendirian dan tidak bisa untuk menatap ke arah pintu.
"Oh astaga, Olivia. Apa kau tidak meminta seseorang untuk menjadi pasanganmu?" Madam Clarissa mau tidak mau bertanya padanya.
Olivia masih menatap ke pintu, apa dia berharap Callister akan muncul, dia tidak mengatakan pada pria itu bahwa dia setuju untuk berpasangan dengannya. Olivia menghela napas. "Maaf, Madam Clarissa tapi aku tidak memiliki pasangan."
Mendengarnya Madam Clarissa menghela napas. "Baiklah, tidak apa aku akan mencari seseorang untukmu. Jangan khawatir."
Sebenarnya dia tidak merasa khawatir sama sekali dan tidak terlalu memikirkan hal ini karena bukankah kewajibannya untuk berdansa gugur jika dia tidak memiliki pasangan, ini adalah rencana awalnya, tapi dia belum sempat berkata apa-apa saat Madam Clarissa pergi begitu saja meninggalkannya untuk mencari pria yang bisa menjadi pasangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Putri Duke Terkutuk [SELESAI✔]
FantasyOlivia hanya memiliki nama yang sama dengan tokoh antagonis di dalam cerita Black Rose Romance yang ramai di internet, tapi dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan terbangun di tubuh Olivia Whaleson sang tokoh antagonis yang akan mati di tanga...