Siapa yang mengutuk Duke Arland.

14.6K 2.2K 103
                                    

Satu persatu pelayan di keluarga Duke Arland datang ke meja makan untuk menyiapkan hidangan makan malam, tapi satu-satunya orang yang duduk di depan meja itu hanya Duke Arland seorang.

Pria yang rambutnya kini mulai banyak ditumbuhi uban itu menatap dua kursi yang biasanya ditempati oleh Olivia dan Noah kini kosong tak berpenghuni.

Duke Arland kemudian menatap hidangan di atas meja. "Apa Noah belum kembali hari ini?" Dia bertanya saat mulai mengambil sendok.

Pelayan itu dengan hati-hati menjawab. "Hari ini Tuan Muda mengatakan bahwa dia tidak akan kembali untuk makan malam."

Duke Arland menghela napas, jawaban yang sama yang selalu dia dengar. Sebenarnya Noah sudah tidak pernah makan malam bersama dengannya sejak kematian Olivia. Padahal di masa lalu, meja makan ini akan selalu ramai jika kedua anak itu sudah duduk di tempat mereka masing-masing. 

Noah akan menggoda Olivia dengan banyak hal dan Olivia akan memarahi kakak laki-lakinya dengan lantang, bahkan tidak jarang mengangkat sendoknya seolah-olah akan memukul Noah jika Noah sudah keterlaluan. Setelah itu mereka akan tertawa bersama membicarakan beberapa hal tentang keadaan Kekaisaran atau apa yang telah mereka lakukan di siang hari.

Di malam hari meja makan ini akan sangat hidup, tapi kini hanya ada kekosongan dan kesunyian, dan dirinyalah yang menyebabkan semua ini terjadi. 

Dirinya sendirilah yang menciptakan kekosongan dan kesunyian ini dengan membunuh Olivia.

"...." Duke Arland hanya bisa menelan salivanya. Air matanya mengalir begitu saja dalam diamnya yang merasakan rasa sakit dan sesak di dadanya. Satu persatu anaknya pergi meninggalkannya dan itu semua terjadi karena dia tidak bisa mengontrol emosinya.

Duke Arland mencoba bertahan dengan rasa sakit yang mendera dadanya dan menyiksa jiwanya. Dia sama sekali tidak ingin makan, Duke meletakan kembali sendok yang belum sempat digunakan dan bangkit dari duduknya.

"Yang Mulia." Pelayan tua itu memanggilnya dan mencoba menahannya. "Walaupun hanya sedikit, Yang Mulia makanlah dan jangan menyiksa diri Anda seperti ini."

"Aku akan memakannya nanti." Duke Arland hanya mengatakan hal itu dan meninggalkan meja makan.

Meninggalkan pelayan tuanya yang sedih dengan kondisinya, sudah empat bulan sejak kematian Olivia dan pria itu sama sekali tidak memiliki keinginan untuk hidup.

"Nona Muda, semua orang kehilanganmu. Jika Nona Muda bisa melihat kondisi Yang Mulia, sekali saja datang ke mimpinya dan berilah dia nasehat untuk hidup. Aku tahu, kesalahan Yang Mulia sangat besar tapi aku juga tahu Nona Muda juga tidak pernah membencinya seperti apapun dia Nona Muda tetap menyayanginya. Jadi Nona Muda, aku benar-benar berharap Nona Muda bisa datang pada mimpinya dan menemuinya agar dia tidak terus-terusan tersiksa oleh rasa bersalah."

***

Saat itu tengah malam saat akhirnya Noah kembali ke Mansion Whaleson. Tempat itu sepi dan dia juga tidak lagi memiliki minat untuk membuat keributan dengan berlarian di lorong karena untuk apa dia melakukan hal itu? Orang itu sudah tidak ada lagi di rumah ini.

Bahkan saat ini setiap kali kakinya melangkah di rumah ini itu terasa berat seolah di seluruh tempat dia ingin berhenti dan mengenang kembali kebersamaannya dengan anak itu, dengan gadis itu. Namun, pada akhirnya jika dia hanya akan terluka jika dia melakukannya, jadi dia memaksakan dirinya untuk tetap berjalan dan masuk ke kamar Olivia yang masih kosong.

Tidak ada perabotan, semua benda yang telah dibakar dan dimusnahkan itu tidak diganti dengan yang baru. Lagi pula untuk apa mereka menggantinya dengan yang baru, gadis itu sudah tidak menggunakan ruangan ini lagi ataupun akan tidur di ruangan ini lagi.

Menjadi Putri Duke Terkutuk [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang