'Semua dosa-dosamu harus dibayar dengan jiwamu, Olivia.'
Suara Duke Arland bergema di telinganya berulang-ulang kali. Semua dosa-dosanya harus dibayar dengan jiwanya?
Olivia tersenyum saat dia memikirkan hal ini, pada akhirnya dia akan bernasib sama dengan tokoh figuran Olivia di cerita ini karena sama seperti dirinya dia juga bodoh dan haus akan kasih sayang. Seandainya saat pertama kali dia masuk ke dalam tubuhnya dia lari dan mengatakan bahwa dia bukan putrinya tapi Marianalah putrinya mungkin semuanya tidak akan menjadi seperti ini.
Ini karena dia penasaran dengan seperti apa rasanya memiliki keluarga yang hangat dan secara tulus memberikan perhatian dan kasih sayang padanya. Dengan kedok mencari siapa yang memberikan kutukan pada Duke Arland dan membebaskannya dari kutukan itu dia menikmati kasih sayang yang tidak pernah dia dapatkan di kehidupan sebelumnya.
Olivia tersenyum miris, setelah memikirkannya lagi ternyata dia benar-benar sama dengan pemilik asli tubuh ini. Apapun yang dia lakukan, dia tetap menipu Duke Arland untuk tinggal disisinya dan menerima kasih sayang pria itu sebagai ayahnya dan jujur kebersamaan dengan pria itu membuatnya bahagia sekalipun hatinya merasa bersalah.
Dosa-dosanya harus dibayar dengan jiwanya.
"Nona Muda."
Olivia kembali tersadar dari lamunannya. Dia menoleh dan melihat Lilian kembali mengunjunginya dan membawa makanan untuknya.
"Berhenti memanggilku seperti itu, Lilian." Olivia berkata tanpa ada semangat di dalam suaranya. Dia bahkan tidak bergerak dari tempatnya dan sama sekali tidak tertarik dengan makanan yang Lilian bawakan untuknya sekalipun itu adalah makanan kesukaannya. "Aku bukan Nona Muda keluarga ini. Aku adalah penipu."
"Tidak, Nona Muda." Lilian menggeleng dengan tegas. "Bagiku Anda tetap Nona Muda di keluarga ini."
Mendengarnya Olivia hanya tersenyum, sebelum menatap ke atas. Jendela yang tidak dilapisi kaca itu hanya memiliki jeruji besi dia bahkan tidak bisa menyentuhnya tapi dia bisa melihat cahaya dan butiran salju dari gelapnya penjara yang dingin.
"Apa salju turun hari ini?" Olivia bertanya.
Lilian mengangguk. "Ya, salju turun sejak semalam."
"Apa artinya di luar ada begitu banyak salju yang berwarna putih?"
Saat berbicara dengan Olivia hati Lilian terasa sakit saat melihat bagaimana Nona Mudanya terlihat begitu tenang di situasi seperti ini. Bahkan terlihat tidak begitu peduli seolah dia benar-benar tidak peduli pada hidup dan matinya sendiri. Hatinya terasa sakit, setiap melihatnya dia ingin menangis tapi sebaik mungkin menahannya, dia tidak bisa menunjukkan kesedihan di depan Nona Mudanya agar Nona Mudanya memiliki lebih banyak semangat untuk bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Putri Duke Terkutuk [SELESAI✔]
FantasyOlivia hanya memiliki nama yang sama dengan tokoh antagonis di dalam cerita Black Rose Romance yang ramai di internet, tapi dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan terbangun di tubuh Olivia Whaleson sang tokoh antagonis yang akan mati di tanga...