Olivia menatap ruangan yang luas di sekitarnya sebelum menoleh dan melihat Shavonne tersenyum padanya.
"Bagaimana? Apa kau menyukainya?" tanya Shavonne sembari bersandar pada sofa di belakangnya.
Olivia tidak menjawab pertanyaannya, dia hanya semakin tidak menyukai hal ini. Shavonne bilang akan membebaskannya tapi membebaskan yang pria itu maksud adalah melepaskannya dari kamar sempit dan gelap itu ke ruangan yang lebih besar lagi dengan gemerlap lampu yang terang.
Ruangan ini memiliki segalanya, dekorasinya sangat indah dan ada begitu banyak makanan di atas meja, tapi tubuhnya telah mati dan dia juga sudah tidak makan untuk waktu yang lama jadi sepertinya Shavonne meletakkannya di sana agar tempat ini menjadi lebih hidup.
Sayangnya,meskipun ruangan ini besar tidak ada satupun jendela yang bisa dibuka. Shavonne telah mengatur segalanya agar kejadian sebelumnya tidak terjadi lagi, meskipun faktanya Olivia akan mencari cara lain untuk menemukan cahaya mentari.
Dia sudah mati, jadi untuk apa dia tetap tinggal di dunia ini sebagai peliharaan orang tidak waras seperti Shavonne.
Meskipun dia masih ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang mengutuk Duke Arland dia sudah memilih untuk menyerah karena Olivia yakin Shavonne hanya membual tentang hal itu. Sampai saat ini jika dia bertanya tentang masalah itu, Shavonne akan menjawab dengan pertanyaan yang sama.
"Kau akan mengetahuinya nanti."
Nanti? Nanti itu seperti sebuah penantian yang tidak berujung jadi untuk apa dia terus menunggu? Lagi pula, dia sudah melakukan apa yang harus dia lakukan.
Noah dan Mariana tidak mencintai satu sama lain dan Duke Arland mendapatkan kembali putrinya. Olivia yakin mereka hidup bahagia sekarang.
"Buat dirimu nyaman di tempat ini, Olivia. Aku harus pergi sekarang."
Ya, pergilah dan jangan pernah kembali!
"Aku harus menikah hari ini tapi tenang saja aku akan kembali lagi padamu saat malam tiba." Shavonne berkata dengan bosan saat dia membicarakan masalah pernikahannya.
Olivia sebenarnya tidak peduli dengan siapa dia menikah, tapi ini bukankah dia sudah keterlaluan. "Bagaimana kau bisa meninggalkan pengantinmu di malam pertama pernikahan kalian?"
Shavonne menaikkan satu alisnya. "Hmm? Apa kau ingin aku tetap tinggal bersama dengannya?"
"Bukankah itu sudah seharusnya?" Putra Mahkota adalah cinta pertama para gadis di Kekaisaran ini. Siapapun yang menikah dengannya akan merasa sangat bahagia dan Estelle, Olivia bisa melihat bahwa gadis itu juga menyukai Shavonne, itu terlihat dari tatapannya yang malu-malu saat Shavonne mengangkatnya dan menggendongnya seperti tuan putri.
Shavonne tersenyum sinis. "Kenapa itu menjadi harus?" tanyanya.
"Aku tidak mencintainya jadi kenapa aku harus menghabiskan malamku dengannya?" Shevonne beranjak dari tempatnya, mengambil langkah dan perlahan-lahan mendekati Olivia. Mengulurkan tangannya, menyentuh pipinya dan mengusap rambut hit di belakang telinganya.
Shavonne tersenyum ketika menatap Olivia, senyuman yang membuat Olivia tidak nyaman. "Daripada menghabiskan waktuku dengan orang yang tidak aku cintai bukankah lebih baik jika aku menghabiskan waktu denganmu, orang yang aku cintai?"
Olivia menepis tangan Shavonne. "Aku tidak mencintaimu dan aku tidak ingin menghabiskan waktu denganmu. Jadi berhentilah bersikap seolah-olah aku ingin hidup denganmu. Lepaskan aku."
Shavonne tersenyum lembut. "Kau tahu aku tidak akan melakukannya."
Olivia tidak bisa menahan dirinya lagi, dia memukul tepat di wajah Shavonne yang tampan, tapi itu tidak membuat Shavonne terganggu atau marah meskipun karena pemukulan itu dia harus memiliki memar di pipi dan sudut mulutnya yang pecah mengeluarkan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Putri Duke Terkutuk [SELESAI✔]
FantasíaOlivia hanya memiliki nama yang sama dengan tokoh antagonis di dalam cerita Black Rose Romance yang ramai di internet, tapi dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan terbangun di tubuh Olivia Whaleson sang tokoh antagonis yang akan mati di tanga...