Pemakaman.

16.2K 2.7K 481
                                    

Siapkan tisu 🤧

***

Semua yang terjadi di depan matanya seperti mimpi, mimpi yang selalu menghampiri tidurnya setiap kali dia menutup matanya. Mimpi buruk itu memburunya tanpa lelah menghantuinya setiap saat hingga jiwanya tidak pernah bisa tenang saat memikirkan apa yang akan terjadi pada Olivia. 

Mimpi itu hanya sebuah bunga tidur yang tidak ada artinya, dia selalu menekan ini dalam hatinya tapi kenapa mimpi itu menjadi kenyataan. Dia melihatnya jatuh begitu saja dari puncak menara hingga sampai ke halaman yang biasa mereka gunakan untuk bermain salju saat salju turun di masa lalu. 

Salju turun tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada yang berbeda jadi kenapa Olivia harus terbaring di sana dengan gaun merah dan tidak berhenti mengalirkan darah dari tubuhnya. Wajahnya begitu pucat, Noah hampir tidak bisa lagi merasakan hangatnya sekalipun dia sudah berusaha memeluknya dengan erat, hanya rasa dingin yang teramat dingin hingga sanggup menusuk hatinya. Rasanya begitu menyakitkan, Noah memeluknya dengan begitu erat dan meratap meneriakan nama orang di dalam pelukannya berkali-kali tapi orang itu tidak menjawab satupun dari panggilannya dan tidur untuk selama-lamanya meninggalkan kehidupan tanpa penyesalan meninggalkan orang-orang yang ada di belakangnya dengan penyesalan di hati mereka.

Mereka berandai-andai.

Noah berandai-andai … andai saja dia tidak pergi untuk melakukan tugas itu atau andai saja dia menyelesaikan tugasnya dengan lebih cepat, dia tidak akan pernah kehilangannya.

Mariana berandai-andai … andai saja dia tidak begitu keras kepala menginginkan menjadi temannya dan mengirim surat padanya, dia tidak akan pernah merebut kebahagiaannya bahkan dia tidak akan menjadi penyebab untuk kematiannya.

Sementara Duke Arland dia berandai-andai … andai dia tidak begitu marah, andai dia bisa mengendalikan sedikit emosinya, andai dia tidak begitu kecewa padanya, andai dia mendengarkan orang-orang yang mencoba membujuknya dan andai dia tidak membuang begitu banyak waktu untuk menghentikannya, andai dia bisa lebih cepat lagi, satu langkah saja … satu langkah saja dan dia bisa mendapatkannya kembali.

Namun, angan-angan mereka tidak lebih dari bentuk rasa bersalah dan kekecewaan terhadap diri sendiri. Bagaimanapun juga semua sudah terjadi, waktu tidak bisa lagi diputar mundur dan mereka tidak bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan mereka. 

Yang pergi tetap pergi dan tidak akan pernah pergi. 

Hari itu, Olivia dieksekusi di depan begitu banyak orang sebagai seorang kriminal yang telah melakukan penipuan terhadap keluarga Duke Arland Whaleson dan di hari itu juga dia meninggal sebagai putri bungsu keluarga Duke Arland dan menghembuskan napas terakhirnya di depan orang-orang yang hadir untuk mencaci-makinya.

Kabar ini mengejutkan seluruh Kekaisaran. Banyak rumor yang beredar, dan banyak orang yang bersimpati pada keluarga Duke Arland yang saat ini berada di dalam lingkaran kesedihan.

Pada hari pertama Olivia pergi, Duke Arland tidak turun dari menara. Pria tua itu menangis untuk waktu yang lama hingga orang-orang yang mendengarkan tangisannya akan merasa tersiksa dengan rasa sakit di dalam dadanya seolah mereka bisa merasakan kesedihan yang dialami Duke Arland.

Noah membawa Olivia kembali ke dalam Mansion saat salju yang turun semakin banyak, jari-jarinya hampir membeku karena kedinginan tapi dia tidak peduli bahkan dia tidak menunjukkan ekspresi apapun. Dia seperti mayat hidup yang tidak memiliki emosi, membawa mayat adik perempuannya ke dalam untuk dibersihkan.

Noah tidak mendengarkan para pelayan yang memintanya untuk berhenti dan membiarkan mereka membersihkan tubuh Olivia. Dia merawat Olivia dengan tangannya sendiri, membasuh wajahnya dengan air hangat dan mencuci rambutnya, saat itu darah yang berwarna merah masih tidak berhenti mengalir, membuat air di dalam bak sepenuhnya berubah menjadi merah. Saat melihat ini dan bagaimana kedua mata Olivia tertutup dan tidak akan pernah terbuka lagi, rasa sakit yang teramat dalam menyerang jiwanya hingga dadanya terasa begitu sakit. Noah tidak bisa menahannya lagi, dia menangis lagi dan memeluk Olivia untuk waktu yang lama. Pria itu terus meracau memanggil namanya dan bertanya bagaimana ini semua bisa terjadi?

Menjadi Putri Duke Terkutuk [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang