Sangat Merindukannya.

16.1K 2.3K 190
                                    

Lewis menatap Ibunya yang terbaring lemah di atas tempat tidur. Selama ini kesehatan ibunya memang tidak pernah baik, hal-hal yang membebani pikirannya membuat ibunya tertekan dan dengan mudah jatuh sakit, tapi sejak satu bulan yang lalu kondisi kesehatannya benar-benar menurun drastis. 

Ibunya mulai tidak ingin makan dan hanya makan sedikit jika dia atau ayahnya dengan sabar membujuknya untuk makan. Ibunya juga mulai tidak bisa berjalan terlalu banyak sampai akhirnya kini lebih banyak menghabiskan waktunya berbaring di atas tempat tidur. 

Ini membuatnya sangat cemas dengan kesehatannya, Ayahnya sang Kaisar sudah mencoba memanggil seluruh dokter terbaik di Kekaisaran untuk memeriksa keadaannya dan merawatnya. Mereka ingin tahu apa yang salah dengan kondisi kesehatan Barbara, kenapa semakin hari sepertinya kondisi kesehatannya justru semakin memburuk dan tidak ada kemajuan sama sekali?

Sayangnya semua dokter yang dipanggil untuk memeriksa dan merawatnya hampir memiliki jawaban yang sama, tidak ada yang salah dengan kondisi kesehatan Barbara, semua normal dan baik-baik saja jadi kenapa wanita itu terlihat seperti orang yang sebentar lagi akan mati?

Sampai saat ini tidak ada yang tahu jawabannya.

Lewis mengusap pipinya yang mulai terlihat lebih tirus, ibunya kehilangan banyak berat badan. Dia ingin menemani ibunya lebih lama lagi, sayangnya Istana sedang tidak baik-baik saja, Shavonne benar-benar membuat masalah besar dengan melakukan hal itu semalam. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Shavonne akan melakukan hal seperti itu, dia tidak pernah memikirkannya dan karena kekacauan yang terjadi dia tidak bisa diam saja menemani ibunya sekalipun itu adalah hal yang dia inginkan.

"Ibu aku akan kembali sebentar lagi." Lewis berbisik mencium kening ibunya yang terlelap sebelum keluar dari ruangan dan melihat salah satu penjaga berlari dengan wajah pucat.

Dia mengerutkan alisnya dan menoleh untuk melihat arah darimana penjaga itu datang. Bukankah itu arah dari Istana Putra Mahkota, apa yang membuat penjaga itu terburu-buru sekali?

Apa Shavonne membuat masalah lagi? Dia tidak tahu tapi Lewis memutuskan untuk mencari tahu dengan pergi ke Istana Putra Mahkota hanya untuk tidak mempercayai apa yang dia lihat. 

Kerumunan prajurit hampir menutup seluruh pintu Putra Mahkota.

"Apa yang sedang terjadi? Kenapa kalian semua ada disini?" tanyanya.

Salah satu dari mereka terkejut dengan kehadirannya yang tidak dapat dirasakan. "Ah, Pangeran Lewis. Sesuatu yang aneh terjadi pada Putra Mahkota dan hal yang mengerikan terjadi pada Ratu Imelda."

Lewis mengerutkan alisnya, dia tidak sepenuhnya paham dengan apa yang prajurit itu katakan tapi dia tidak ingin bertanya lagi dan memilih untuk maju, melewati kerumunan.

Apa yang aneh pada Shavonne? Dan hal mengerikan apa yang terjadi pada neneknya, wanita tua itu mungkin hanya sedang memarahi Shavonne untuk tindakan tidak dewasanya dan yang terjadi tekanan darahnya naik. Namun, dia sama sekali tidak mengira bahwa dia akan melihat kegilaan ini.

Lewis hampir mematung di tempatnya, matanya melebar saat melihat gadis itu berdiri tepat di depan matanya bahkan Shavonne memeluknya dengan erat dan setelah itu dia mendengar suara 'Klak!' yang begitu jelas sebelum disusul suara teriakan ayahnya yang memanggil neneknya.

"IBU!" Arthur merengkuh wanita tua yang tidak bernyawa itu dalam dekapannya dengan tidak percaya. Bagaimana bisa ibunya mati begitu saja di depan matanya, di dalam pelukannya tanpa mengerti bagaimana ini semua bisa terjadi.

Sementara itu semua orang tertegun dan ketakutan hingga bulu kuduknya berdiri saat melihat kematian Ratu Imelda yang menakutkan. Tubuh wanita itu tiba-tiba menjadi kaku seperti kayu yang perlahan-lahan menekuk hingga terdengar suara 'Klak! Klak! Klak!' Seperti ranting yang patah dan tulang-tulang wanita itu benar-benar patah, tulang lehernya kedua sikunya, kedua lutut dan pergelangan tangannya itu tidak tersambung lagi!

Menjadi Putri Duke Terkutuk [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang