Pria bandit itu menatap Olivia dengan rasa takut yang begitu kentara di wajahnya saat memegang erat Mariana. Bagaimana bisa seorang gadis dengan mudah berkelahi dengan enam pria dan mengalahkan mereka semua? itu benar-benar tidak masuk akal!
Dan apa-apaan dengan penampilannya itu, dari pada seorang gadis dia lebih mirip seperti monster yang haus darah! Pria itu bahkan berhalusinasi bahwa tubuh Olivia tidak semungil itu. Dengan staminanya yang begitu besar saat bertarung gadis itu bahkan seperti beruang besar yang kejam!
"Jangan mendekat atau aku akan benar-benar membunuhnya!" Pria itu berteriak saat melihat Olivia mengambil langkah.
Namun, Olivia tidak mendengarkannya. Dia tetap mendekat dan menatapnya tajam. "Lakukan jika kamu berani melakukannya," ucap Olivia yang membuat Mariana tertegun. Apakah Olivia benar-benar tidak peduli bahkan jika dia mati sekalipun?
Olivia tidak memperhatikan ekspresi Mariana yang ketakutan dan hampir menangis. Dia hanya fokus pada pria bandit itu. "Setelah kau membunuhnya aku yang akan membunuhmu," ucapnya dengan terus mengambil langkah mendekati keduanya.
Saat Olivia semakin dekat dengan mereka, pria itu semakin ketakutan hingga tubuhnya bergetar dan tanpa sadar melangkah mundur. "Tidak! Jangan bunuh aku!"
Pria itu berteriak melepaskan Mariana dari genggamannya dan terus melangkah mundur hingga Callister yang baru saja sampai memukul kepalanya sampai dia hilang kesadaran.
Saat pria itu tumbang, kaki Mariana terasa sangat lemas hingga dia tidak sanggup menopang tubuhnya sendiri dan jatuh terpuruk begitu saja. Meskipun bisa dipastikan bahwa dirinya baik-baik saja, jantungnya tetap berdebar kencang hingga dia tidak bisa untuk tidak meremas dadanya dan terengah-engah.
Olivia yang melihat ini berlutut di depannya. "Apa kau baik-baik saja?" tanyanya yang segera membuat Mariana mengangkat wajahnya.
Apa Olivia sama sekali tidak bermaksud dengan kata-kata sebelumnya? Mariana ingin menanyakan hal ini tapi dia memilih menggelengkan kepalanya dan berkata. "Mn, aku baik-baik saja." Olivia pasti memiliki alasan saat dia mengatakan itu, Olivia tidak mungkin membiarkan dirinya mati begitu saja.
Olivia menghela napas, dia bisa melihat seberapa takut Mariana dari wajahnya yang pucat pasi sampai berkeringat. Seperti inilah protagonis wanita, dia cantik, baik hati dan lemah, dengan begitu para pria akan berlomba-lomba untuk menjadi orang yang paling bisa diandalkan untuknya. Namun, dari pada itu luka goresan pedang itu tidak bisa dibiarkan.
Olivia bergegas merobek pakaiannya.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Mariana heran.
"Gunakan ini untuk sementara, kau bisa menggantinya begitu kita sampai di Akademi." Olivia berbicara saat dia akan melilitkan kain di leher Mariana.
"Ah kau tidak perlu melakukannya, ini ..." Mariana merasa tidak enak karena Olivia harus merobek pakaiannya hanya untuk ini. Namun, Olivia segera memotongnya, "Diamlah."
Mendengar ini Mariana diam menerima perawatan Olivia, merasa senang karena ternyata Olivia juga mengkhawatirkannya.
"Terima kasih," ucapnya pelan.
Olivia tidak mengatakan apapun. Sebaliknya, Callister menatap orang-orang yang tergeletak di tanah sebelum menatap Olivia yang sedang mengurus Mariana.
"Apa kau sendiri yang mengalahkan mereka?" tanya Callister dengan nada heran karena orang-orang yang tidak sadarkan diri itu mungkin saja terlihat seperti terluka parah, tapi sebenarnya tidak ada luka fatal di tubuh mereka.
Olivia selesai memperban leher Mariana, dia menatap Callister. "Jika bukan aku lalu siapa? Beruang?"
Callister terdiam, dia tahu Olivia memang pandai dalam bela diri tapi dia tidak pernah membayangkan hal seperti ini akan terjadi. Apa semua anggota keluarga Whaleson terlahir dengan bakat ini menjadi seorang petarung yang hebat bahkan jika dia adalah seorang gadis?
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Putri Duke Terkutuk [SELESAI✔]
FantasyOlivia hanya memiliki nama yang sama dengan tokoh antagonis di dalam cerita Black Rose Romance yang ramai di internet, tapi dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan terbangun di tubuh Olivia Whaleson sang tokoh antagonis yang akan mati di tanga...