BAB III: THE LOVE FULL OF LIES

135 22 6
                                    

Eve tidak tahan dengan suasana aneh di meja yang ditempati saudara-saudaranya. Terhitung sudah sepuluh menit ia diam di balkon lantai tiga sambil perhatikan minumannya. Bukannya ia tidak suka dengan Himari, ia hanya tidak tahan dengan keegoisan Mikey.

Apa Mikey tidak sadar kalau Himari tersiksa di sana? pikir Eve.

Tiba-tiba sebuah lengan melingkar di bahu Eve yang polos, tak tertutupi oleh kain dress-nya. Gadis itu tidak kaget, ia sudah hapal siapa yang datang lewat aroma parfum yang terbang ke udara.

"Kenapa sendirian aja?" Itu Matsuno Chifuyu, kekasih hati Sano Ayaka. Ia cium sisi wajah gadisnya sekilas sambil tatap dengan penuh sayang. "Aku mencarimu di aula dari tadi, tapi tidak ketemu. Lalu aku ke sini untuk jalan-jalan. Eh, ternyata kamu di sini."

"Mikey menyebalkan," celetuk Eve sambil cemberut. Ia berbalik menghadap Chifuyu lalu dapati pacarnya yang balas tersenyum manis.

Chifuyu sudah biasa menghadapi berbagai macam keluhan Eve perihal Keluarga Sano. Bahkan sejak mereka belum jadian. "Mikey kenapa lagi?"

"Dia egois banget. Dia selalu mementingkan perasaannya sendiri tanpa mau mendengarkan apa kata Himari." Eve menjelaskan. Jika saja ia tidak berhutang budi pada Keluarga Sano, mungkin saja gadis itu sudah membombardir mereka satu per satu.

"Kak Izana juga," tambah Eve. "Kak Izana selalu saja mementingkan status sosial. Tadi dia merendahkan Himari di depan kami sambil membawa-bawa namaku. Aku kesal dengan itu."

"Chifuyu, apa menurutmu status sosial itu penting?"

Pemuda itu tampak berpikir sejenak. Baginya, pertanyaan Eve yang satu itu agak sulit dijawab. Chifuyu tidak mau jadi munafik dengan bilang kalau status sosial itu tidak penting. Toh, orang-orang yang ada di lingkungannya memang sangat mementingkan hal remeh seperti itu.

Jika tidak punya cukup harta, maka jangan harap untuk berteman. Orang tua Chifuyu sudah mengajarkan hal semacam itu sejak ia kecil.

"Penting," jawab Chifuyu.

Eve kecewa. "Jadi kalau aku tidak diangkat menjadi cucu Kakek Sano, apa kamu tidak akan mencintaiku?"

Ditanyai begitu, Chifuyu langsung gelagapan sendiri. Punggungnya terasa disambar petir. Dipikir-pikir, pemuda itu memang baru menyatakan perasaannya sehari setelah Eve resmi bergabung ke dalam Keluarga Sano. Tapi bukan berarti Chifuyu tidak menaruh perasaan pada gadisnya dari jauh hari sebelum itu.

Matsuno Chifuyu mencintai Sano Ayaka. Bahkan ia tidak segan langsung mengirimkan bodyguard keluarganya jika ada pemuda lain yang berani melakukan cat calling pada gadis itu. Chifuyu itu sadis dan manipulatif. Tapi dia tak bisa begitu di depan Eve.

Lantas, kenapa Chifuyu tak ungapkan perasaannya sejak lama? Sejak ... Eve masih belum jadi siapa-siapa?

Pemuda itu panik. Ia mulai menyalahkan dirinya sendiri. Kepalanya sakit, dan napasnya mulai terasa berat. Sekarang Chifuyu jadi mirip seperti orang yang terkena panick attack.

"Chifuyu!" Eve lantas menampar lelaki itu. Cukup keras, hingga Chifuyu kembali munculkan cahaya di matanya.

Lantas pemuda berambut pirang itu jatuh berlutut. Ia pegangi kaki Eve dengan posisi memohon ampun. Ia benar-benar takut. Takut kehilangan. "Maafkan aku, Eve! Aku sungguh-sungguh bersumpah kalau aku mencintaimu! Aku memang bodoh! Bodoh banget! Bisa-bisanya aku-"

Eve kewalahan menghadapi kekasihnya. Selalu saja seperti ini tiap kali gadis itu menyindir atau mempertanyakan kelakuannya. Sebaik apapun Chifuyu, aslinya dia tetaplah sama seperti orang kaya kebanyakan. Arogan dan pilih-pilih teman.

"Hentikan!" Eve berjongkok, samakan tingginya dengan Chifuyu. "Aku tidak sungguh-sungguh mengatakannya."

Bohong.

"Aku percaya kalau kamu mencintaiku, Chifuyu."

Bohong lagi.

"Jangan buat aku takut lagi, Eve," ujar Chifuyu lalu merengkuh gadisnya ke dalam pelukan. Chifuyu tidak bisa menerima dirinya yang berkelakuan berengsek jika berada di depan Eve. Ia menolak semua hal negatif yang kerap dilakukannya.

Chifuyu selalu ingin dianggap sebagai "orang baik" jika itu di depan Eve. Bahkan jika satu-satunya cara adalah dengan bunuh diri, maka akan ia lakukan. Namun, sayang. Eve tak pernah yakin kalau Chifuyu mencintainya.


Tacenda | Tokyo Revengers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang