"Hei? Lagi apa?"
Langkah Hwi-Young makin mendekat ke arah Kevin. Biasanya Kevin akan diam di kamar, entah urus beberapa kerjaan atau hanya diam. Nothing to do, kadang dia cuma nonton film atau tidur. Ya agak bosan tapi mau gimana lagi.
Tapi kali ini Kevin duduk diam di balkon kamar Young-Hoon, tempat Chang-Min tidur selama tinggal di sini.
Kevin menoleh sekilas, tapi ga jawab apa-apa. Hwi-Young ikut berdiri di samping Kevin. Sore ini langitnya cerah, banyak suara kicauan burung juga. Kamar ini pemandangannya langsung ke arah hutan dengan bukit di sampingnya.
"Chang-Min gimana ya, Hwi."
Kan benar, Kevin kepikiran Chang-Min.
Kevin masih ingat jelas keadaan Young-Hoon yang nangis kemarin. Kevin pun ga bisa tidur karena kepikiran. Kematian benar-benar dekat di depan mata.
"Kalau nanti aku meninggal juga gimana, ya?"
Suara Kevin tenang, tapi Hwi-Young bisa merasakan ketakutan dalam diri Kevin.
"Aku ga takut kematian sebenarnya. Semua yang hidup akan meninggal. Tapi ... aku ga mau kehilangan dan meninggalkan orang-orang yang aku sayang.
"Yup, reinkarnasi itu ada. Tapi semua kenangan ini ... I'm not the special one, bisa aja aku lupain kalian semua. Rasanya menakutkan."
Hwi-Young berusaha jadi pendengar yang baik. Kevin cerita banyak hal sore ini. Agak random, tapi Hwi-Young suka dengarnya.
"Did we have a special relationship back then, Hwi?"
Yes, we did.
Alih-alih jujur, Hwi-Young menggeleng pelan. "Aku cuma jagain kamu."
Hwi-Young diam sejenak saat dia lihat Kevin senyum di sampingnya. "Thank you. Makasih karena masih jagain aku sampai sekarang. Kamu sampai ikut pindah ke sini."
"Rumahku emang di sini, Vin. Aku ke Kanada karena kamu di sana."
Selanjutnya Kevin cuma ketawa dan lanjut cerita lagi. Hwi-Young tau semua itu hanya untuk pengalihan, tapi ga apa-apa. Kevin ga boleh terlalu mikirin hal-hal negatif yang belum pasti akan terjadi atau engga.
Senja yang semakin turun terpampang jelas di hadapan mereka. Kevin mulai kepikiran Hyun-Joon. Vampirnya itu dari siang tadi entah pergi ke mana. Dia tanya ke Hwi-Young pun katanya ga tau.
"Nanti juga balik, Vin. Masak makan malam aja, yuk? Nanti kalau sampai malam masih belum balik aku yang panggil dia."
Kevin nurut aja sama Hwi-Young. Di rumah ini cuma ada mereka berdua karena dari awal yang nempatin emang cuma dia dan Hyun-Joon sama Chang-Min dan Young-Hoon.
Young-Hoon lagi sering balik ke rumah Chan-Yeol karena ada Hyun-Jae.
Hwi-Young dan Kevin masuk lagi ke kamar. Setelah Hwi-Young pastiin semua pintu dan jendela rumah udah tertutup, mereka lanjut keluar kamar untuk turun ke dapur.
"Firasatku ga enak terus tiap hari, Hwi."
Mereka berdua menuruni anak tangga beriringan. Hwi-Young ga menoleh, tapi dia bisa tau isi hati Kevin sekarang.
"Hyun-Joon kasih kristalnya ke aku. Tapi bodohnya aku yang lemah dan ga bisa jaga diri sendiri dengan baik."
"Kamu manusia biasa, Vin. Wajar kalau kami yang harus lindungi kamu."
"Tapi dulu Hyun-Joon punya kekuatan untuk jaga dirinya sendiri."
"Dia titisan yang asli, tentunya bisa. Kamu cuma manusia biasa yang dititipkan. Jadi bukan salah kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thrilling Love (Book II) || The Boyz
FanficLoving someone means you are ready to hurt them someday you have to leave. The Boyz with other idols. bxb