Chan-Yeol bukain pintu rumahnya, senyum lihat Hyun-Jae datang bareng Ju-Yeon.
"Ayah pulang?" tanya Hyun-Jae waktu masuk.
Ayahnya itu ngangguk. "Iya, bantuin Young-Hoon."
"Oh Soo-Bin di sini?"
"Iya. Sana juga."
Mereka berdua ngobrol sembari naik ke lantai dua. Ju-Yeon yang kurang ngerti pembahasannya cuma ngikut jalan di belakang mereka.
Begitu sampai di depan pintu kamar Hyun-Jae, mereka bertiga lihat Young-Hoon keluar dari pintu kamarnya.
"Sana gimana?" tanya Chan-Yeol.
Young-Hoon natap ayahnya, senyum kecil.
"Kaget, tapi ga luka. Mau gue ambilin makanan. Nitip Soo-Bin ya, Kak. Nanti abis ngurusin Sana gue balik ke kamar lo."
Chan-Yeol ngangguk. Dia pamitan ke Hyun-Jae dan Ju-Yeon lalu balik badan jalan ke arah kamarnya.
Sementara Young-Hoon deketin Hyun-Jae, ngusap kepalanya. "Lo ga kenapa-napa? Kok pulang? Bo-Min serangannya gimana?"
Tumbenan Young-Hoon banyak tanya. Khawatir banget kali ya. Makanya Hyun-Jae malah ketawa liat kakaknya begitu.
"Di dorm kita, diurus Min-Gyu."
Lalu Hyun-Jae ceritain secara singkat hal-hal yang dikasih tau Min-Gyu tadi sebelum Hyun-Jae pulang.
"Iya emang insting pertamanya dekat bundanya, but it's not a good thing. Harus dijauhin," kata Young-Hoon.
Young-Hoon kemudian pamitan sama Hyun-Jae dan Ju-Yeon juga.
Dia turun ke dapur. Karena rumah kosong terus jadi ga ada makanan siap makan. Jadilah Young-Hoon yang masak sebentar, yang penting Sana makan. Udah malam juga kan kasian.
Beberapa menit di dapur, akhirnya Young-Hoon selesai juga. Dia naik lagi, jalan ke kamarnya dengan nampan dalam genggaman.
Saat Young-Hoon masuk, Sana masih duduk di tempat tidurnya.
Begitu Hoshi nyuruh dia ngecek keadaan Sana dan Soo-Bin, tempat pertama yang dia datangi adalah gedung agensi mereka. Pasti ada Sana karena grupnya masih dalam masa debut sehingga setiap hari harus latihan.
Feeling Young-Hoon bilang kalau Sana ada di ruangan paling ujung, seperti biasa tempat Soo-Bin minta ketemu Sana.
Beruntungnya, Soo-Bin belum bertingkah aneh. Dia cuma duduk tenang dalam keadaan pucat, bikin Sana khawatir.
Yang buat Sana kaget adalah saat tadi sampai di rumah ini, barulah Soo-Bin berontak saat tangannya mau diikat. Lagi-lagi Young-Hoon kena, lengannya luka parah.
Itu lebih agresif dari serangan kedua makanya Sana kaget banget.
"Kamu makan dulu ini."
Young-Hoon narik salah satu kursi untuk duduk di samping tempat tidur.
Sana ngeliatin Young-Hoon yang lagi ngaduk nasinya. Sadar ditatap begitu, Young-Hoon ikut noleh ke Sana.
"Kenapa ngeliatin begitu?" tanya Young-Hoon.
"Katanya buat aku? Kok kamu yang makan?"
Mereka bisa dibilang makin akrab. Mungkin karena sering ketemu juga di tempat latihan, dan kadang Young-Hoon ngecek Soo-Bin yang kebetulan lagi sama Sana.
Bisa dibilang hubungan mereka saat ini mungkin lebih ke antar teman aja. Sana ga ingat apa-apa dan Young-Hoon dari dulu ga punya perasaan lebih ke Sana. Kehadiran Soo-Bin dulu bisa dibilang bukan hal yang disengaja.
![](https://img.wattpad.com/cover/215786619-288-k891299.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thrilling Love (Book II) || The Boyz
FanficLoving someone means you are ready to hurt them someday you have to leave. The Boyz with other idols. bxb