Besok udah masuk bulan baru dan Young-Hoon tadi ngabarin kalau dia mau bawa Sang-Yeon ke sini. Iya, teleportasi. Ya palingan nanti muntah sama pusing sebentar, makanya diantar ke sini pagi biar Sang-Yeon bisa stirahat dulu.
Chan-Hee rasanya gugup juga, agak lama ga lihat Sang-Yeon. Dia kangen, tapi ada yang beda jadinya. Biasanya selalu sama Sang-Yeon sekarang cuma ketemu sebulan sekali.
"Mikirin apa sih, Kak?"
Sekarang masih jam lima subuh tapi San-Ha udah datang ke sini. Chan-Hee duduk di balkon, liatin langit. Entah nunggu matahari terbit atau gimana. Dia ga bisa tidur dari semalam. Entah apa yang dipikirin.
Tamunya itu duduk di kursi santai tepat di samping Chan-Hee. San-Ha cuma ngeliatin aja, ga nanya apa pun lagi.
Di matanya, Chan-Hee ini cantik. Cantik banget. San-Ha selalu tanpa sadar natap Chan-Hee cukup lama tanpa berkedip.
"San-Ha?" panggil Chan-Hee.
Tuh kan, San-Ha ngelamun lagi. "Iya, Kak?"
"Ini agak random tapi ... gue cuma mau nanya aja karena belakangan jadi kepikiran."
Chan-Hee yang semula rebahan jadi duduk. Dia ga natap San-Ha, tapi natap lurus ke depannya. Hanya ada hamparan laut yang luas.
"Kenapa, Kak?"
"Kita ... pernah ketemu sebelumnya?" tanya Chan-Hee. "Makin lama rasanya familiar. Tiap liat lo gue inget Kak Young-Hoon. Ditambah lagi lo juga—"
Tiba-tiba Chan-Hee berhenti ngomong. Dia sontak noleh ke San-Ha. Ekspresi San-Ha juga tiba-tiba berubah, seolah dia tau apa yang lagi Chan-Hee pikirin sekarang.
"Kak—"
"Lo ... anaknya Kak Young-Hoon, kan ...?"
Tatapan mereka bertemu. Chan-Hee merhatiin fitur wajah San-Ha, sementara San-Ha sekarang pejamin matanya.
Dia senyum kecil, lalu natap Chan-Hee lagi. "Kirain ga bakal inget," gumamnya.
Mata Chan-Hee membulat kaget. "Kok ... bisa? Maksud gue kan lo udah—"
"Mati? Dia bilang aku udah mati, ya?"
Matahari di lepas lautan sana perlahan terbit. Chan-Hee masih ga abis pikir gimana bisa orang yang selama ini dia tau udah ga ada sekarang muncul di hadapannya, terlebih lagi dia vampir.
Apa San-Ha udah bangkit? Kenapa Young-Hoon bohong kalau anak pertamanya ini meninggal? Chan-Hee ga ngerti.
Mereka hidup bareng udah lama, kenapa masih aja ada rahasia yang dia ga tau dari kakaknya itu.
San-Ha bangun dari duduknya. Dia mendekat ke Chan-Hee.
Satu tangannya ngusap pipi Chan-Hee. Vampir satu itu pejamin matanya. Rasanya familiar. Terlalu familiar.
"Dia ngelakuin apa sampai ingatan Bunda begini ...?"
Sebelum San-Ha bisa meluk Chan-Hee, ada tangan yang narik lengannya agak kasar.
"Kak ...?" gumam Chan-Hee.
Entah panggilan itu ditujukan ke Sang-Yeon yang berdiri ngeliatin dia atau ke Young-Hoon yang natap San-Ha dengan ekspresinya yang cukup keras.
Chan-Hee berdiri, mau ngelepasin genggaman Young-Hoon di lengan San-Ha. Tapi fokusnya langsung beralih ke Sang-Yeon yang agak limbung. Hampir jatuh kalau aja ga langsung ditahan Chan-Hee.
"Kamu bawa Kak Sang-Yeon ke kamar. Kalian istirahat, jangan ke mana-mana."
"Tapi Kak, San-Ha itu—"

KAMU SEDANG MEMBACA
Thrilling Love (Book II) || The Boyz
FanfictionLoving someone means you are ready to hurt them someday you have to leave. The Boyz with other idols. bxb