Min-Gyu dan Yun-Ho lagi makan di kantin gedung agensi saat Eun-Woo nyamperin mereka lalu duduk di samping Min-Gyu. Awalnya biasa aja, tapi Yun-Ho lihat Eun-Woo bisikin sesuatu ke Min-Gyu lalu kakaknya itu langsung pergi, buru-buru banget.
"Lo bilang apa ke Kak Min-Gyu, Kak?" tanya Yun-Ho ke Eun-Woo.
Eun-Woo yang awalnya merhatiin kepergian Min-Gyu sekarang noleh ke Yun-Ho. Dia cuma senyum kecil. "Ada yang cari Min-Gyu tadi," jawabnya.
Sementara itu Min-Gyu lari di sepanjang koridor, masuk ke tangga darurat dan mulai naik tangga sembari telepon seseorang.
"Ayah? Iya, aku baru dikabarin. Siapin kamarnya."
"Hati-hati, Nak."
Di anak tangga paling atas, Min-Gyu langsung menghilang.
"Tenang, Bo-Min ... tenang."
Pintu ruang latihan paling ujung ini terbuka. Yeon-Jun noleh ke sana, ada satu laki-laki tinggi yang lari nyamperin dia dan Bo-Min yang kesakitan. Dia tiduran di atas sofa dalam keadaan tubuh dingin.
"Adiknya Eun-Woo, ya?" tanya Min-Gyu. Dia langsung bantu anaknya duduk.
Yeon-Jun ngangguk. "Ayahnya Bo-Min, ya? Tadi aku ngerasain hawa ga enak dari sini dan ternyata ada Bo-Min lagi nahan sakit."
Min-Gyu ngangguk. Dia akhirnya gendong Bo-Min lalu berdiri. "Makasih ya udah nelpon Eun-Woo tadi."
Setelah pamit, Min-Gyu jalan ke arah pintu keluar lalu menghilang. Yeon-Jun kabarin Eun-Woo lewat chat kalau Bo-Min udah dijemput ayahnya.
"Sun-Woo hari ini ga dateng latihan. Apa dia juga ...?"
.
Hyun-Jae keluar dari tangga darurat rumah sakit lalu lari secepat mungkin ke arah ruang operasi. Setelah dikasih tau Hoshi tentang kabar Ju-Yeon yang kecelakaan, Hyun-Jae langsung panik. Dia ga mau ikut Hoshi naik mobil dan lebih milih datang langsung ke sini.
Langkah kaki Hyun-Jae melambat saat lihat di ujung lorong ada beberapa orang yang dia kenal. Young-Hoon berdiri di seberang pintu ruang operasi, bersandar dinding. Sementara Seung-Cheol duduk di samping Chang-Min.
Chang-Min nangis.
"Jae? Hoshi mana?"
Seung-Cheol berdiri. Chang-Min jadi ikutan sadar kalau sekarang ada Hyun-Jae di hadapan mereka.
"Kak Jae ...."
"Ju-Yeon ... kenapa ... hiks Ju-Yeon ...."
Dia merosot tiba-tiba ke lantai. Hyun-Jae nangis, nutupin wajahnya sambil teriakin nama Ju-Yeon. Hal itu bikin Chang-Min makin sedih. Seung-Cheol duduk lagi di kursinya.
"Tadi sebelum keluar ruang rapat dia bilang mau tidur di ruang latihan, ya udah gue naik ke ruangan Sang-Yeon. Baru juga duduk di sana, ada telepon dari nomer Ju-Yeon tapi suara orang lain.
"Katanya pemilik ponsel tertabrak di penyeberangan depan agensi. Gue langsung turun dan ikut ambulans yang ga lama datang setelah ditelepon salah satu saksi mata di sana. Gue ga tau kenapa Ju-Yeon malah keluar gedung."
Hyun-Jae masih nangis. Young-Hoon ga tega lihat Chang-Min dan Hyun-Jae nangis begitu.
Fokusnya tiba-tiba teralih ke pintu ruang operasi. Young-Hoon natap pintu itu cukup lama. Sampai akhirnya dia jalan nyamperin adiknya itu, ikut berlutut di lantai.
"Jae? Denger suara gue?"
Hyun-Jae angkat kepalanya. Dia natap tepat di kedua mata kakaknya. Young-Hoon genggam satu tangan Hyun-Jae.
![](https://img.wattpad.com/cover/215786619-288-k891299.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thrilling Love (Book II) || The Boyz
FanfictionLoving someone means you are ready to hurt them someday you have to leave. The Boyz with other idols. bxb