[132]

363 50 4
                                    

Bagaimana seorang vampir bisa mengabdi di dewan tinggi? Apakah merupakan sebuah kewajiban bagi seorang darah murni untuk mengabdi di dewan tinggi?

Bagi para vampir tua, yang seumuran atau di atas Young-Hoon, mereka tentunya telah melewati banyak hal. Mulai dari kudeta sampai perombakan sistem pemerintahan.

Salah satu orang yang sudah sangat hapal dengan segala plus minus pemerintahan adalah Hoshi. Vampir itu sudah sangat familiar dengan segala hal di dewan tinggi. Ia telah terlibat cukup dalam sejak sistem pemerintahan masih kerajaan.

Iya, zaman dulu posisi paling tinggi adalah raja. Mereka mengenal istilah Raja Vampir. Sangat kuno, kan?

Sampai akhirnya Hoshi keluar dan hidup tenang sebagai warga biasa, berbaur dengan manusia. Tanpa memiliki wewenang dan keuntungan, buktinya ia tetap bisa hidup bahagia. Ia bisa memiliki istri yang baik hati dan juga anak yang lucu saat itu.

Alasan kenapa Hoshi kembali ke pemerintahan, sebenarnya cukup personal. Kebetulan tujuannya sama dengan sang kawan, Young-Hoon. Jadilah mereka berjalan bersama menyelesaikan masalah-masalah yang ada di pemerintahan sekarang.

Menurut kalian, apakah masuk akal seorang sekretaris dewan mengundurkan diri secara tiba-tiba lalu dengan mudahnya digantikan? Hoshi ada andil untuk menyingkirkan Kris saat itu.

"Saya pikir kamu tak akan pernah kembali ke sini."

Hoshi hanya tersenyum kecil, tidak membalas sapaan sang ketua dewan. Ia langsung menutup pintu ruangan lalu berjalan masuk dengan santai.

"Saya masih pekerja di sini kalau Bapak lupa," jawabnya saat sudah berdiri tepat di seberang meja Su-Ho. Sangat tenang.

Su-Ho bangkit dari duduknya. Ia berjalan menuju jendela besar yang langsung memperlihatkan pemandangan hutan yang luas. Dari mata vampirnya, terlihat jelas barrier yang menjulang tinggi nan besar. Sangat kokoh.

Hoshi terdiam. Ia memerhatikan vampir itu dari atas sampai bawah. Masih terlihat tampan dan segar. Walaupun telah mengurusi pemerintahan selama beberapa ratus tahun, Su-Ho masih terlihat seperti saat pertama kali menjabat.

"Kalian itu kenapa ingin sekali melakukan perubahan. Semua yang kita miliki saat ini sudah sangat tepat."

Su-Ho berbalik badan, bersandar pada kusen jendela sambil bersedekap. Ia menunggu respon sekretarisnya itu.

"Coba katakan sistem mana yang memiliki cacat, hm?"

Hoshi tertawa pelan. "Tidak ada, Pak."

Su-Ho menggelengkan kepala. "Soal new born? Kamu lihat sendiri data setiap bulannya, Hoshi. Kelonjakan populasi new born berdampak sangat buruk. Beruntung kita bisa merealisasikan sistem partner dengan manusia.

"Bayangkan jika tidak ada sistem partner, dunia manusia hanya akan jadi ladang pembantaian."

Hoshi mengangguk. Ia masih tenang mendengarkan bapak ketuanya bicara.

"Tapi sistem partner pun ada batasannya. Kalau new born semakin banyak, semakin banyak juga manusia yang terlibat dalam hidup kita. Itu tidak bagus.

"Jumlah pure blood yang tercipta tiap tahun sangat timpang dengan jumlah new born. Kamu lihat datanya sendiri di lima tahun terakhir."

"Saya lihat dengan jelas, Pak."

Su-Ho berjalan mendekat ke arah Hoshi. Sampai mereka berdua saling berhadapan dengan jarak yang cukup dekat.

"Akan tiba saatnya keseimbangan dunia menjadi kacau. Kaum vampir akan dijadikan kambing hitam atas hal itu. Perang kuno antara manusia dan vampir akan terulang lagi."

Thrilling Love (Book II) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang