[119]

499 57 4
                                    

Masih dengan latar belakang suara jeritan. Namun jeritan yang semula sangat keras perlahan memelan. Para vampir di bawah sana terlihat mulai tumbang satu per satu, bahkan ada yang telah memudar jadi abu.

Di tengah perdebatan Young-Hoon dan yang lain, beberapa orang terlihat muncul dari balik layar panggung.

Siapa lagi kalau bukan Pak Kim.

"What a great festival," ucapnya santai, dengan senyuman khasnya.

Beliau menatap satu-satu para pure blood di hadapannya. Yang ia dengar dari pegawainya adalah, katanya mereka semua pengkhianat. Tapi Su-Ho tak pernah sama sekali menganggap mereka pengkhianat.

"Lebih baik kalian pulang, jangan pernah ikut campur dengan program-program yang kami buat—"

"Membunuh ribuan vampir anda bilang program??"

Eun-Ha hampir saja maju kalau Ju-Yeon tidak tiba-tiba menghampirinya dan menahan lengannya.

Tapi walaupun ditatap dengan bengis begitu, Su-Ho tetap tersenyum.

"Keseimbangan bumi dan alam ini adalah prioritas kami. Bukan begitu, Young-Hoon?"

Kali ini Su-Ho menatap Young-Hoon yang masih terdiam. Entah apa yang ia pikirkan. Tapi seketika ia tersentak saat menyadari Soo-Bin yang ternyata sudah menghilang.

Syukurlah Su-Ho tak melihatnya ....

Tatapan Young-Hoon berubah jadi lebih tajam. "Hal ini tak pernah ada di kesepakatan kita," ucap Young-Hoon, mencoba tenang.

Su-Ho mengangguk pelan. "Kesepakatan kita bukan berarti bisa mengubah program dewan tinggi yang sudah lama ada—"

"HEI!"

Tangan Su-Ho menahan salah satu ajudannya yang hendak menyerang Eun-Ha. Iya, wanita itu baru saja menyerang Su-Ho dengan sihirnya. Ia berhasil menggores sedikit pipi sang ketua dewan tinggi sampai membuat ajudannya tadi berteriak.

Tapi, Su-Ho masih dengan pembawaannya yang tenang. "Tenang, Eun-Ha," ucapnya.

Young-Hoon menoleh ke Tae-Hyung, memberikan sinyal baginya untuk membawa Eun-Ha pergi dari sini.

Tapi saat tangan Tae-Hyung mencoba meraih jemari Eun-Ha, si cantik langsung menepisnya.

"You will regret all things you've done, Old Man."

Setelahnya Eun-Ha menghilang.

"AAAAAAAAAA!!!!"

Semuanya menoleh ke salah satu vampir berjas hitam yang tiba-tiba mengerang kesakitan sembari menutup telinganya. Namun tak hanya ia, satu per satu pegawai dewan tinggi yang lain mengalami hal serupa.

Dari jauh, Young-Hoon bisa lihat seseorang tengah duduk tenang di bangku tribun paling atas stadion tempat festival ini berlangsung.

"Seung-Youn ...?" gumamnya.

Young-Hoon langsung membulatkan matanya, tatapannya kembali beralih ke Tae-Hyung.

"Don't you dare, Kak ...," ucap Young-Hoon.

Tapi sayangnya Tae-Hyung mengangguk. "She's doing what she wants, Young-Hoon."

Sementara teriakan kesakitan yang semula berasal dari semua vampir new born kini beralih ke semua pegawai dewan tinggi. Su-Ho menatap sekelilingnya, lalu fokus lagi ke Young-Hoon.

"Ini tidak ada di perjanjian kita, Young-Hoon."

"Tapi—"

"She's one of your responsibilities, remember? Sepertinya kita sudah tidak bisa sejalan lagi kalau begini."

Thrilling Love (Book II) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang