Malam ini Young-Hoon meminta Ju-Yeon dan Hyun-Jae untuk menginap di rumah ini. Walau sudah lama tak pernah dikunjungi, rumah ini tetap dalam keadaan terawat.
"Ju, kalian nanti pakai kamar yang—eh, dia tidur?"
Young-Hoon baru kembali setelah menyiapkan kamar untuk Ju-Yeon dan Hyun-Jae. Tapi kini yang ia lihat adalah Hyun-Jae yang duduk di pangkuan Ju-Yeon dengan kepala bersembunyi di lehernya.
"Engga, cuma masih lemas aja badannya."
"Kenapa langsung dibawa ke sini?" Young-Hoon mendekat untuk mengecek Hyun-Jae. Satu tangannya ia taruh di atas kepala adiknya itu.
Ju-Yeon jadi ikut mengusap rambut Hyun-Jae. "Begitu bangun dia langsung panggil-panggil Hera. Mungkin ingatannya yang dulu balik saat dia ngga sadar."
Tangan Young-Hoon masih diam di kepala Hyun-Jae. Entah kenapa ia melamun lantaran mencoba mencerna apa yang terjadi dengan Hyun-Jae. Ingatan Hyun-Jae bisa tiba-tiba kembali begitu, apakah ada pengaruh dari Hera? Ataukah memang ada sesuatu di tubuhnya yang memicu hal itu?
"Upacara pelantikan lo diadakan lusa."
Young-Hoon melepas tangannya dari kepala Hyun-Jae. Ia memilih duduk di sofa satunya lalu menatap Ju-Yeon.
"Ngga bisa diundur?"
"Kata Kak Hoshi ngga bisa. Pemerintahan harus berjalan terus."
Refleks Young-Hoon menyandarkan tubuhnya ke belakang. "Lo bakalan ikut kan, Ju?"
"Engga."
"Lee Ju-Yeon."
Melihat Young-Hoon yang menatapnya sengit membuat Ju-Yeon geli sendiri. "Gue ngga mau kerja repot begitu, Hoon."
"Gue ga bisa percaya orang lain."
"Aw ... so sweet."
Young-Hoon rasanya ingin menimpuk wajah menyebalkan Ju-Yeon dengan keramik di sekelilingnya.
Setelah tertawa, Ju-Yeon kembali berucap. "Gue bisa bantu apa? Ngga mau kalau harus jadi sekretaris lo."
"Engga, itu tetap Kak Hoshi yang pegang."
"Tapi dia mau udahan katanya," balas Ju-Yeon.
Kali ini Young-Hoon yang tertawa. "Gue tahan."
Mereka berdua merasa semua ini sangat konyol. Sejak dulu mereka sama sekali tidak tertarik sedikit pun untuk terlibat dalam hal-hal merepotkan macam mengurus seluruh hidup vampir di dunia.
"Ju-Yeon ...."
Tatapan Ju-Yeon beralih sepenuhnya pada kekasihnya yang kini mengusal tidak nyaman di bahunya.
"Pindah ke kamar, ya? Kamu lanjut tidur lagi," ucap Ju-Yeon dengan lembut.
Hyun-Jae tidak menjawab. Ia tampak menyamankan diri dalam pelukan Ju-Yeon.
Lain hal dengan Young-Hoon yang masih mengamati Hyun-Jae.
"Ju, Hyun-Jae butuh darah," ucap Young-Hoon.
Mendengar hal itu membuat Ju-Yeon terdiam. "Bulan baru, kah?"
Young-Hoon jadi ikut berpikir. "Tiga hari lagi. Ini karena dia baru sadar dan tubuhnya masih pemulihan."
Anggukan dari Ju-Yeon menandakan bahwa pria itu mengerti. "Ya udah dia sama lo aja dulu."
"Ga apa-apa?" tanya Young-Hoon.
Ju-Yeon langsung berdiri. Kini ia terlihat seperti pohon yang dipeluk koala lucu macam Hyun-Jae. "Kenapa pakai tanya? Hahaha."
Ju-Yeon dan Hyun-Jae sudah bukan partner lagi sejak Ju-Yeon kembali menjadi vampir. Untuk saat ini, mereka hanyalah kekasih, tanpa ikatan apa pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thrilling Love (Book II) || The Boyz
FanfictionLoving someone means you are ready to hurt them someday you have to leave. The Boyz with other idols. bxb