[120]

557 58 8
                                    

Satu tepukan bahu membuat pengelihatan Young-Hoon kembali seperti semula. Ia menoleh, mendapati pria tinggi itu menatapnya dalam diam.

"Kak, kok bisa di sini?" tanyanya.

"Tadi abis cek kondisi Sun-Woo, terus gue tanya Hak-Nyeon katanya lo pergi sama Ju-Yeon."

Ayahnya Sun-Woo, Seok-Jin, masih menatap Young-Hoon. Sepertinya vampir di hadapannya ini masih terpengaruh pengelihatannya tadi.

"Ayo keluar, Hoon. Ga bagus kelamaan di sini," ajak Seok-Jin.

Mereka berdua jalan keluar dari ruangan. Sampai akhirnya Seok-Jin menutup pintu, barulah ia bisa lihat kalau keadaan Young-Hoon udah kembali normal.

"Ga bagus kelamaan di ruangan itu. Kita ga bisa bedain mana masa lalu, mana masa depan. Mana nyata, mana khayalan.

"Makanya gue takjub banget sama yang berhasil lenyapin pohon kehidupan yang satunya," lanjut Seok-Jin lagi.

Young-Hoon masih menetralkan pikirannya. Ia mungkin sangat merindukan Trisa sampai bisa terbawa ke masa itu.

Kantor dewan tinggi yang semula sepi kini mulai riuh lagi. Sepertinya semua vampir satu per satu telah kembali.

"Kita pergi, Kak," ajak Young-Hoon.

Mereka berdua menghilang dan muncul bersamaan di suatu tempat. Di rumah Seok-Jin.

Keduanya berjalan masuk ke area rumah. Young-Hoon bisa lihat So-Won yang baru aja turun dari lantai dua. Si cantik bergegas menghampiri mereka.

"Sun-Woo ga kenapa-napa, kan??" tanyanya. Tatapannya penuh rasa khawatir. Young-Hoon pun bisa lihat kalau mata So-Won membengkak. Wanita itu terlalu banyak menangis.

Seok-Jin mengusap tangan malaikatnya itu. "He's fine. Dia ga akan ke mana-mana."

Tatapan So-Won selanjutnya beralih ke Young-Hoon. "Chan-Hee lagi tidur di atas. Tadi semuanya dibawa pergi oleh Hak-Nyeon dan Sun-Woo tapi Chan-Hee dan Sang-Yeon lebih pilih diam di sini."

Awalnya biasa saja. Young-Hoon hanya mengangguk mendengar laporan So-Won.

Tapi semakin ia diam dan berpikir ....

"Apa, Kak? Chan-Hee dan Sang-Yeon?" ulang Young-Hoon lagi.

So-Won mengangguk. Belum sempat si cantik berucap lagi, ia kaget saat lihat Young-Hoon berlari menaiki tangga entah hendak ke mana.

"Itu Young-Hoon kenapa ...?" gumamnya, ia tatap suaminya yang hanya diam.

"Sayang, tadi Chan-Hee benar ada di kamar?" tanya Seok-Jin.

So-Won tentu mengangguk. "Iya, aku barusan cek keadaannya."

"Kamu lihat Sang-Yeon?"

"Hm? Engga ...? Kupikir dia di kamar mandi—"

PRANG!

"ARGH SIALAN!"

Si cantik kaget mendengar suara benda pecah disusul teriakan menggema Young-Hoon di atas sana. Ia beralih tatap suaminya lagi.

Seok-Jin perlahan membawa istrinya ke dalam pelukannya. Kalau tidak demikian, si cantik akan sangat panik jika tahu adiknya menghilang tepat setelah ia cek keadaannya tadi.

"Sayang, kamu istirahat aja, ya? Nanti bangun saat semuanya sudah lebih baik," ucap Seok-Jin pelan tepat di telinganya.

Tanpa So-Won tau kalau kalimat vampir itu berisikan mantra untuk membuatnya tertidur.

Seok-Jin memeluk tubuh istrinya dan langsung menggendongnya menuju kamar mereka di lantai satu. Ia selimuti si cantik dengan nyaman lalu mengusap rambutnya dengan sayang.

Thrilling Love (Book II) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang