[134]

388 56 9
                                    

Beberapa jam setelah serangan hebat dari Hyun-Jae dan Sun-Woo yang berhasil membuat barrier itu retak, bisa dibilang belum ada perubahan yang cukup berarti. Keadaan masih mencekam lantaran makhluk-makhluk dunia bawah yang muncul semakin besar dan mengerikan.

Beberapa pure blood ikut berdatangan untuk membantu melawan monster-monster di sana. Hyun-Jae dan Sun-Woo pun telah memanggil monster dan naga masing-masing untuk membantu.

"Kenapa makin banyak sih??"

Hyun-Joon yang bertarung bersama Eric lama-lama kesal dengan keadaan ini.

Memang tak banyak new born yang Young-Hoon izinkan untuk ikut perang. Hanya para vampir dari keluarganya dan keluarga lain yang masih bisa dihitung jari. Ia tak mau ambil resiko akan ada banyak pertumpahan darah di sini.

"KAK HAK-NYEON AWAS!"

Hak-Nyeon berbalik badan dan agak kaget melihat tepat di depan matanya ada satu monster besar serupa singa yang siap menerkamnya. Beruntung San-Ha melihat hal itu.

"Thank you!"

Tapi namanya juga Hak-Nyeon, ia langsung melanjutkan serangannya terhadap yang lain.

Di bagian belakang gedung, Tae-Hyung dan Seung-Woo masih aktif menyerang para monster dibantu jelmaan ular mereka masing-masing yang ukurannya jauh lebih besar.

"Kamu benar-benar tak ada niat membantu."

Ucapan sarkas Seung-Woo membuat Eun-Ha yang duduk manis di salah satu dahan pohon tinggi hanya tertawa.

"Young-Hoon bilang aku harus diam," sahut si cantik.

"Maksudnya diam jangan berulah bukan diam tidak membantu," Seung-Woo sudah sangat kesal melihat makhluk-makhluk ini yang tak ada habisnya ditambah kesal melihat Eun-Ha diam saja.

Tae-Hyung masih sempat tertawa melihat perdebatan dua vampir itu. "Lebih baik coba masuk dan periksa keadaan Young-Hoon," usulnya.

Eun-Ha menggeleng pelan. "Malas ah."

"What happen to you, hm?"

Tae-Hyung yang sedari tadi sibuk di bawah kini menghentikan serangannya sejenak lalu ikut duduk di samping Eun-Ha.

"Aku hanya menunggu," ia menunjuk ke arah barrier. "Aku benar-benar ingin tau apakah janjinya bisa dipercaya atau tidak."

Entah apa yang terjadi sebelumnya, tapi Tae-Hyung cukup beruntung karena hari ini Eun-Ha jadi tenang.

Baru saja Seung-Woo ingin marah-marah lagi, tapi ia urungkan saat melihat beberapa pure blood yang ia kenal datang untuk membantu.

Mereka anak-anak dari keluarga Seok-Jin.

"Butuh bantuan?" tanya mereka.

Tae-Hyung kembali turun ke tanah meninggalkan Eun-Ha sendirian lagi. Eun-Ha kembali melamun, namun matanya tak sengaja menangkap seseorang yang sangat ia kenal di bawah sana.

Oh, tentunya ada Jae-Hyun, bagaimana ia bisa lupa?

.

"Kak Hoshi."

Ju-Yeon yang sebenarnya tidak dipanggil pun ikut menoleh ke arah Young-Hoon. Mereka bertiga malah sedang duduk di ruangan Hoshi alih-alih berkeliling mencari ruangan tempat pohon kehidupan yang mati itu.

"Ya, Hoon?"

Young-Hoon terdiam sebentar. Ia memerhatikan sebuah bingkai foto di atas meja kerja Hoshi. Di sana terdapat sebuah lukisan dengan kertas yang warnanya cukup pudar namun kecantikan orang-orangnya masih terlihat jelas. Potret sebuah keluarga kecil, dengan ayah ibu juga seorang bayi lucu dalam gendongan sang ibu.

Thrilling Love (Book II) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang