[35]

1.8K 317 85
                                    

Chang-Min duduk di padang rumput ini sendirian. Bunga di sini mungkin baru bermekaran karena semuanya terlihat warna-warni.

"Hera! Hera! Kamu di mana ...."

"Hera!"

"Hera ... Sayang kamu di mana ...."

Jauh di depan sana, Chang-Min bisa lihat seorang pria tinggi yang lari-lari tanpa arah. Dia terus manggil nama orang lain yang kalau ga salah dengar itu Hera.

Di sisi lain padang rumput, di balik pepohonan tinggi perbatasan hutan, Chang-Min juga bisa lihat seseorang yang berlutut, mungkin sembunyi.

Apa pria yang di tengah itu lagi cari orang yang sembunyi itu? Apa pria itu orang jahat sampai seseorang yang sembunyi itu ga mau sampai tertangkap?

"Hera! Kamu di mana?!"

Iya, namanya Hera. Chang-Min ingat.

"... Min? Chang-Min?"

Perlahan Chang-Min buka matanya. Yang sekarang bisa dia lihat adalah wajah Chan-Hee di hadapannya. Chan-Hee ngusap pipinya, raut wajahnya khawatir.

"Min, lo ga kenapa-napa, kan?" tanya Chan-Hee.

Dia bantuin Chang-Min untuk duduk pelan-pelan. Chang-Min masih belum sadar dengan keadaannya selama beberapa detik pertama.

Sampai entah kenapa Chang-Min tiba-tiba nangis lalu peluk Chan-Hee. Tentu aja Chan-Hee panik dan langsung balas peluk dia.

"Eh?? Chang-Min kenapa? Ada yang sakit? Lo kenapa kok nangis??"

Masih belum ada kalimat apa pun yang keluar dari mulut Chang-Min.

"Chan-Hee ... maaf ...."

Sekalinya dia mulai ngomong, justru kata maaf yang keluar dari mulutnya. Hal itu bikin Chan-Hee makin bingung.

"Chan-Hee maaf .... Gara-gara gue ngasih tau Kak Young-Hoon ... lo ga bisa pulang. Padahal lo udah susah payah kabur ... hiks maaf ...."

Pulang? Kabur? Maksud Chang-Min apa?

Chan-Hee masih diam, berusaha mengerti maksud Chang-Min. Agak lama diam, sampai Chan-Hee tau apa konteksnya.

Dulu, dulu banget waktu Chan-Hee masih jadi perempuan, dia pernah kabur dari rumah. Dia ga kuat dengan sifat posesif Young-Hoon. Dia takut, dia mau pulang karena emang sebenarnya Chan-Hee masih nyimpan kekuatan untuk bisa balik ke surga.

Chan-Hee juga saat itu mau cari Eun-Woo, mau ambil kalungnya lagi.

Tapi sayangnya Young-Hoon dengan cepat bisa nyusul Chan-Hee. Dia terpojok, cuma bisa sembunyi di pinggir hutan. Sampai akhirnya ketemu dan ditarik paksa untuk pulang.

Yang Chan-Hee ingat, ada seseorang saat itu, agak jauh dari mereka. Perawakannya seperti laki-laki muda, mungkin penggembala domba?

"Jadi ... orang itu lo, Min?"

Chan-Hee bergumam pelan. Tangisan Chang-Min makin kencang setelah dia ngangguk.

"Maaf ... hiks maaf ...."

Jujur, Chan-Hee ga tau. Tiba-tiba ada amarah yang muncul dalam dirinya.

Saat itu semuanya emang seperti gambling. Saat Chan-Hee mutusin untuk kabur, dia pertaruhin semuanya. Kekuatan terakhir yang dia punya saat itu. Kalau aja dia berhasil ketemu Eun-Woo, pasti dia bisa pulang.

Neraka yang sebenarnya dimulai justru setelah kejadian kabur itu.

Young-Hoon yang tadinya ga ada niat lebih justru akhirnya mikir kalau dia harus ikat Hera lebih erat lagi dalam hubungan mereka, supaya Hera ga bisa pergi lagi dari dia.

Thrilling Love (Book II) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang