jungwonphobic : jaywon [✓]

4 - atas nama jungwon

Sabtu sore, Heeseung terbangun karena suara alarm yang memekakkan telinganya. Ia menggeliat lemas dengan uapan kencang. Beberapa menit ia habiskan untuk mengumpulkan kesadarannya, ia melirik spot kosong pada kasur kosan.

Ah, biasanya Jay ada di sana.

Beberapa hari Heeseung habiskan tanpa kehadiran sahabatnya itu. Ia tersenyum kecil, merasa rindu. Biasanya Jay akan marah tiap kali peristiwa ini terjadi, karena suara alarm Heeseung yang sudah seperti di area militer. Terlalu kencang.

Pria Lee pun bangkit dan meraih ponsel. Ia mengecek sudah ada beberapa pesan dari pria yang baru saja ia pikirkan. Senyumannya mengembang puas.

Jay
|Gue tahu lo masih molor
|Bangun, gue jemput
|Partyyyyyyyy

Heeseung
Ok, bro|

Usai Heeseung menyelasaikan urusannya dari kamar mandi, ia mendapati Jay telah merebahkan diri di kasurnya.

"Yeuu, penyusup." ejeknya dengan cepat.

Jay nampak mendongak dengan cengiran, "Kayak sama siapa aje lo!" sahutnya lucu.

Heeseung menggelengkan kepala. Ia segera mendekati lemari dan mengambil pakaiannya. Ia pun kembali masuk ke kamar mandi guna berganti pakaian.

"Seung! Bar yang di belakang kampus B tuh namanya apa?" tanya Jay selagi Heeseung berganti pakaian.

"Brokedown." jawab Heeseung tepat saat ia membuka pintu kamar mandi kembali.

Ia menghampiri Jay lalu menepuk paha pria Park untuk segera mengubah posisi. Jay menurut dan langsung terduduk seraya memainkan ponsel.

"Adik lo minum juga nggak?" tanya Jay tiba-tiba.

Heeseung meraih sebuah sisir dengan kernyitan, "Adik siapa?" tanyanya bingung.

Jay menatapnya memicing, "Yang Jungwon lah. Siapa lagi?"

"Oh..."

"Minum nggak? Ngeparty?"

Heeseung menyisir rambutnya dengan pelan. Ia dengan otomatis memikirkan apa alasan Jay menanyakan hal itu padanya. Bukankah hubungan Jay dengan Jungwon tidak baik?

"Heh! Ngelamun! Minum nggak dia? Mau gue ajak soalnya."

Sisiran Heeseung tiba-tiba berhenti. Ia menatap bingung ke arah Jay, "Mau lo apain si Jungwon? Jangan aneh-aneh. Kalau kalian berantem, lo yang kalah. Gue yang repot!" jawabnya sedikit emosi.

Jay nampak menghela napas, "Gue udah baikan kali sama dia. Pas lo sibuk kapan hari dulu, gue clear-in semuanya. Terus nggak sengaja pas itu gue minjemin duit naik taksi. Dia mau balikin tapi waktunya nggak pas mulu, niatnya hari ini gue ajak minum sekalian."

Heeseung terdiam beberapa saat. Ia pun berdiri dan mendekati cermin, menata penampilannya. Sedikit ia aplikasikan gel rambut, pelembab wajah, serta bibirnya. Ia melirik Jay sekilas, "Ajak aja. Dia biasa aja kok." ucap Heeseung dengan rasa tak rela yang disembunyikan.

Untuk pertama kali, malamnya tak berakhir hanya bersama Jay saja.

+
+
+