6 - kisses

4.6K 384 186
                                    

tw // heejay or jayseung //






















Jay menaik turunkan bahunya dari cepat hingga menjadi teratur. Air matanya perlahan menipis dan berhenti menetes. Cengkramannya pada pinggang Jungwon pun mengendur. Ia kali ini duduk bersimpuh di jalanan paving tersebut. Ia menatap Jungwon dengan nanar. Jujur, Jay hanya dapat melihat sosok yang kabur akibat pengaruh alkohol. Tapi ia jelas tahu dari suara yang ia dengar, pria yang memeluknya dan menemaninya adalah Yang Jungwon.

"Udah baikan, Mas?" tanya Jungwon dengan lembut. Ia sendiri lemah akan hal-hal semacam ini, Jungwon tahu rasanya merindukan sosok Ibunda itu sesakit apa. Dirinya pun telah kehilangan sosok Ibu sejak ia kecil. Dengan melihat Jay dan mendengarkan racauannya, ia mengerti kemungkinan Jay memanglah seorang piatu.

Jay mengangguk pelan, "Sorry, Won." ucapnya serak. Ia berusaha bangkit dan dibantu oleh Jungwon. Pria manis itu bahkan rela tangannya ikut membersihkan area lutut dan tangan Jay yang kotor karena tanah.

"Mau gue anter ke kosan Mas Heeseung?" tawar Jungwon seraya masih menunduk dan memukuli pelan area lutut Jay. Ia mendongak saat menyadari Jay sama sekali tak bersuara. Ia sejajarkan wajah mereka dan memiringkan kepalanya heran.

"Masih teler?" tanya Jungwon. "Dianter nggak?" tawarnya sekali lagi.

Jay masih menatapnya tanpa membuka suara. Ia memperhatikan tangannya sendiri lalu kembali menatap Jungwon.

"Mau gue anter ke kosanmu aja?" tawar Jungwon lagi. Kali ini, Jay menggeleng.

"Ya terus?"

"Gue... berantem sama Heeseung. Jadi, nggak bisa... nginep."

Jungwon menaikkan alisnya, bingung harus bagaimana. Haruskah ia menawarkan untuk ke kosnya? Tapi Jungwon dan Jay tak saling mengenal. Selain itu, Jay pernah menciumnya dalam keadaan mabuk. Bagaimana jika hal itu terulang kembali?

Bahkan Jay belum menyadari kejadian itu. Jay tak meminta maaf sedikitpun. Apa Jay benar-benar tak mengingat apapun?





"Ke kosan gue mau, Mas?"

Pada akhirnya, Jungwon mengasihani si pria Park sekali lagi.




+
+
+



"Sorry ngerepotin mulu." ucap Jay pelan setelah mendudukkan diri di area lantai berkarpet milik Jungwon.

Pria manis itu mengusahakan senyuman, "Gue buatin teh anget mau, Mas?" tawarnya canggung.

"I told you already, just call me Jay instead of Mas." jawab pria setengah teler itu.

Jungwon menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Mau nggak, Jay?" tawarnya sekali lagi.

"Enggak usah, gue banyak repotin lo."

"Oke, kalau gitu.... Lo bisa tidur di sofa, atau karpet itu. Ini bantalnya, tapi gue nggak punya selimut double, jadi ini pakai jaket gue aja mungkin."

Jungwon mengeluarkan beberapa barang persiapan tidur. Ia betulan canggung dengan situasi. Bayangan Jay yang mabuk dan ciuman sekilas kala itu terus berputar di kepalanya. Ia tak dapat melupakannya begitu saja.



"Pas gue teler di Breakdown... gue nggak aneh-aneh ke lo kan, Won?"

Sialnya, topik itu juga membekas di benak Jay. Dan dengan sifat aslinya yang tak suka memendam sesuatu, ia malah menanyakannya di situasi paling canggung yang dapat ia pilih.

jungwonphobic : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang