Tuan Yang memandangi kamar Jay dan Jungwon yang tertutup rapat. Beliau baru saja pulang larut malam. Dengan pelan ia menuju ke kamar Jungwon, membukanya sehening mungkin untuk mengecek sang putra.
Dari arah pintu, ia mendapati putranya terlelap pulas. Kepalanya memyembul dari balik selimut dengan mata bulat yang tertutup rapat.
"Have a good night, Kesayangan Ayah.." lirihnya sebelum kembali menutup pintu kamar Jungwon.
Kali ini giliran kamar Jay yang ingin beliau cek. Namun berbeda halnya dengan Jungwon, pintu kamar Jay sepetinya dikunci dari dalam.
Tuan Yang pun segera menjauh kembali, membiarkan putra-putranya itu untuk beristirahat dan tak mengganggu malam mereka.
Sret!
"Kunci pintunya sana.." ucap Jungwon berbisik sangat lirih.
Ia menyingkap selimutnya, berbicara dengan sosok Jay yang tadi bersembunyi di balik selimut hangat miliknya itu. Dengan menahan tawa, Jungwon memperhatikan Jay yang menurut berjalan kecil menuju pintu untuk mengunci kamar Jungwon.
Jay berbalik dengan senyum lebar, "Lanjut cium.." rengeknya bercanda.
Tak perlu ditanya, keduanya melanjutkan cumbuan yang sedari tadi sebetulnya telah mereka lakukan.
Dasar, anak muda jaman sekarang.
++++
"Asalkan pacarannya baik-baik, selalu saling jaga, saling dukung, saling bantu, Ayah setuju aja. Ayah coba percaya sama kalian."
Jay tersenyum selagi mengunyah sarapannya. Dalam hatinya, ia begitu bahagia melihat betapa baiknya sosok Ayah Jungwon jika dibandingkan dengan respon Papanya tempo lalu.
"Ayah juga mau punya cucu. Jadi, kalian sehat-sehat ya." sambung Tuan Yang dengan cengiran lucu.
Jay terkekeh pelan tak berani menjawab, sementara Jungwon sudah heboh memukul paha Ayahnya menahan malu.
"Loh? Nak Jay kan udah tahu! Kamu tuh harus mulai terbiasa.. Nak Jay aja setuju sama Ayah.." goda Tuan Yang lagi.
"Udah, Ayah.. Ngapain bahasnya jauh banget. Malu.." rengek Jungwon dengan kesal.
Jay tertawa kembali, "Mukanya merah tuh, Om.. Nggak suka digodain.." ejeknya mendukung sang calon mertua.
"Malu-malu tapi mau itu, Jay.."
"Ayaaaah!!!!"
+++++
Perjalanan pulang tak terlalu terasa. Jay sesekali mengecupi punggung tangan Jungwon hingga pipi bersemu merah pria manis itu selama perjalanan.Mereka puas dan merasa lega, setidaknya Ayah Jungwon memberi akses dengan hubungan mereka itu.
"I'll marry you someday.." ucap Jay dengan lembut seolah membuat janji.
Jungwon tersenyum tipis, "Kalau nggak dinikahin, kamu aku gebukin!" balasnya dengan tawa ringan.
Jay mengangguk, "Boleh! Siapa takut? Kalau kamu pas aku lamar nanti pakai drama nolak segala, aku gigit kamu!"
"Emang siapa yang bakal nolak?" sahut Jungwon dengan cepat.
Jay menoleh dengan senyuman konyol, "I knew it, kamu tuh suka banget, cinta banget sama aku!" godanya lagi.
Jungwon langsung mencubit perut Jay, "Kamu tuh ngaca! Bucin!" balasnya dengan dengusan. Ia dengan segera memalingkan wajahnya dari pandangan Jay.
Menyembunyikan wajah panasnya agar tak terlalu ketara.
KAMU SEDANG MEMBACA
jungwonphobic : jaywon [✓]
Fiksi Penggemarkucing, bunga, dan yang jungwon. started : 20-04-2022 ended: 18-07-2023 season 2 : "jayphobic" [unpublised] was 1st in #jay was 1st in #jaywon was 1st in #parkjongseong was 2nd in #jay was 4th in #heeseung was 6th in #jungwon was 9th in #yangjungwon