14 - pergi

2.8K 280 227
                                    

Sepanjang sesi sarapan, keempat pria dalam satu apartemen itu tak ada yang membuka mulut. Jungwon duduk di samping Niki semantara Jay duduk di samping Heeseung. Hingga selesainya sarapan pun, tak satu dari mereka membuka mulut.

Jay dan Jungwon menyelesaikan sarapan mereka lebih awal. Keduanya kini berada di dapur guna mencuci piring bekas sarapan mereka.

"Kamu nanti selesai jam berapa?" tanya Jay tiba-tiba.

Jungwon menoleh, "Jam 7 malam." jawabnya singkat.

"Beda ya sama Niki? Setahuku dia cuma sampai jam 2 aja, Won." sahut Jay.

"Anak SMA hari ini duluan. Aku nanti ada rapat mulai jam 5 sore, persiapan buat turnamen."

Jay mengangguk. Ia mengambil alih piring kotor Jungwon sekaligus untuk ia cucikan. Jungwon dengan otomatis membantu Jay mengeringkan piring yang usai dibilas.

"Nginep di sini aja ya? Nanti aku jemput, kalau nggak capek dan mau jalan-jalan juga boleh. Aku mumpung bawa mobil."

"Kamu udah kasih tahu Mas Heeseung soal kita ya?"

Alih-alih menjawab pertanyaan Jay, Jungwon lebih berfokus pada mengapa kakak sepupunya itu menjadi begitu suram. Saat memasuki apartemen tadi, Heeseung masih menyempatkan tersenyum dan menyapanya, tapi Jungwon tahu itu tak seperti Lee Heeseung yang biasanya.

Auranya terlalu dingin untuk bersikap hangat. Jungwon tahu, ada yang tidak benar.

"Iya, Jay?" ulang Jungwon karena prianya tak segera menjawab.

"Responnya gimana?" tanya Jungwon kembali.

Jay menghela napasnya, ia menoleh guna mengecek situasi, lalu mengangguk.

"Aku udah bicara baik-baik, everything is fine. Mungkin Heeseung masih kaget but he already knew that i have a feeling for you before. Dia cuma nggak expect aku udah jadian aja sama kamu dalam waktu sesingkat ini." jelas Jay dengan pelan.

Jungwon menurunkan bahunya, entah lega atau malah memikul semakin berat, "Aku ngerasa Mas Heeseung nggak setuju sama hubungan kita. Mungkin... aku nggak cukup pantes buat kamu." lirih pria itu.

Jay mengeringkan kedua tangannya lalu mencengkeram lembut kedua sisi tubuh Jungwon, "Sayang, nggak gitu." ucapnya menenangkan.

"Atau mungkin emang kitanya kelihatan nggak cocok ya?" tanya Jungwon kembali dengan nada sendu.

Jay menggeleng, "Hei... kok kamu bilang gitu sih? Heeseung cuma belum terbiasa aja, aku pun nggak pernah punya pacar, pasti perlu penyesuaian."

"Atau mungkin lagi... Mas Heeseung punya rasa ke kamu? Kalian udah barengan lama dan—"

"Enggak, Yang Jungwon. Stop." potong Jay dengan segera. Ia sedikit mengeratkan cengkramannya dan berwajah serius.

Jay menggeleng, "Please, jangan mikir aneh-aneh. Aku janji ke kamu bakal buat semuanya bener lagi. Aku sama Heeseung cuma sahabatan. Mana mungkin aku pacaran sama kamu kalau punya rasa ke orang lain?"

Jungwon menatap raut wajah Jay yang nampak getir. Ia mendadak butuh pelukan. Walau tak tahu mengapa, Jungwon merasa dirinya teramat kecil jika dibandingkan dengan Heeseung. Ia tak tahu mana yang harus ia percaya. Entah omongan Jay atau instingnya mengenai kehidupan lampau Jay.

jungwonphobic : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang