16 - jungwon dan sebuah rasa

2.7K 276 242
                                    

Jay mengusak kepala Jungwon dengan gemas, "Maaf ya aku buru-buru, nggak bisa mampir." ucapnya sebelum berpamitan.

Jungwon tersenyum, "Nggak papa. Lagian kalau kamu mampir, nanti Ayahku ribet nanya-nanya, Jay." ucapnya. Ia sebetulnya cukup sedih karena Jay tak dapat lama-lama bersamanya.

Jungwon menyukai saat-saat ia bersama Jay namun kini mereka harus berpisah. Ia memaklumi dan tak mau egois, Jay mengatakan ia sibuk dan harus mengurus sesuatu yang penting, oleh karenanya Jungwon harus mengalahkan egonya.

"Sebenernya malah bagus gitu sih, biar Ayahmu tahu kalau anak manisnya udah pinter cari pacar!" sahut Jay tanpa curiga akan senyuman Jungwon yang tak seperti biasanya.

Jungwon hanya terkekeh, "Kapan-kapan ya mampir, biar aku kasih tahu dulu soal kamu."

Jay mengangguk, ia memajukan diri ke arah Jungwon lalu dengan cepat mengecup bibir tipis milik si pria manis.

Jungwon tersenyum setelah mendapat kecupan manis itu. Ia mendekati Jay kali ini, menggamit rahangnya dengan tatapan bergantian naik ke mata Jay dan turun ke bibirnya.

"You want it?" bisik Jay dengan seduktif.

Jungwon tak menjawab, ia langsung mencumbu Jay dengan lembut. Tak hanya sekedar kecupan, tapi ini layak disebut lumatan. Jay tersenyum dengan bangga, ternyata Jungwon juga sama sepertinya, menyukai ciuman mereka.

"Hmm.." lenguh Jay.

Pria Park menyentuh pinggang Jungwon yang sedikit terangkat dari samping kursi. Ia memasukkan telapaknya di balik kaus yang pria manis itu kenakan guna menyentuh kulit Jungwon langsung.

Jay meremat pelan pinggang Jungwon, menghasilkan lenguhan kecil dan jeda di sela cumbuannya.

"Calm down, Yang Jungwon.." ucap Jay dengan suara beratnya.

Jungwon menatap mata elang Jay, "Sekarang nggak cuma kamu aja yang suka sama ini. Tapi aku juga." ucapnya membeberkan fakfa.

Jay merapihkan rambut Jungwon, ia tersenyum manis lalu menghadiahi satu kecupan final untuk prianya itu.

"Udah sana masuk. Nanti tetanggamu lihat dikira ngapain." titah Jay seraya memundurkan tubuh yang hampir menempel padanya itu.

Jungwon menggelengkan kepala seraya tersenyum, "Kita emang udah ngapa-ngapain kali." balasnya tak heran.

Jay mencubit pipi Jungwon dengan gemas, "Bajunya hati-hati tuh. Nanti ketahuan Ayah kamu bisa-bisa disuruh nikah kita."

"Iyaaa. Ya udah, kamu hati-hati pulangnya."

"Iya, Sayang. Sampai ketemu besok? atau lusa ya?"

Jungwon tersenyum, "Lusa. Nanti aku main ke tempatmu lagi."


+++





Jay membuka pintu kamar kos Heeseung tanpa mengetuk. Heeseung yang kala itu tengah bermain game sampai terperanjat karena kaget.

"Anjiiing, gue kira siapa!" paniknya setelah melihat wajah Jay.

Jay terkekeh, "Sorry sorry, kebiasaan." balasnya.

jungwonphobic : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang