40 - new chapter of life

3K 203 89
                                    

sorry for typos, ilysm!💗







several months later....



Jay, Jake, dan Sunghoon tersenyum lebar di depan kamera. Penantian panjang empat tahun tanpa upah akhirnya mencapai titik akhir.

Hari ini adalah hari ketiganya menjalani perayaan wisuda.

"Heeseung tuh!" sorak Jake dengan cengiran. Ia melambai heboh ke arah Heeseung yang nampak berjalan membawa beberapa buket bunga.

Jelas, Heeseung datang menemui mereka.

"Selamat, Boys!" ucap Heeseung dengan girang. Keempat pria tampan itu berpelukan heboh. Kini semuanya sudah melepas status mahasiswa mereka.

"Ini, buat Jake, buat lo Hoon, sama satu lagi buat Jay. Maaf gue rada telat, ini tadi gue usahain masuk kantor setengah hari doang." ujar Heeseung dengan senyumannya.

Jay tertawa sekilas, "Lain kali bilang ke Papa gue langsung, Seung. Biar bisa jalur dalam." ucapnya santai.

Heeseung mengangguk, "Siap, Pak Bos!" candanya singkat.

Tak berselang lama, sanak keluarga dari ketiga pria tadi datang bersamaan.

Sunghoon dengan sang Papa, Jake dengan sang Mama, dan Jay didatangi oleh Tuan Park, Niki, tak lupa seorang pria manis bernama Jungwon.

"Congrats, Boys!" ucap Tuan Park dengan senyuman lebar. Ia memeluk Jay dengan erat, merasa bangga.

"Heeseung nggak ambil cuti? Bajunya masih bau kantor banget?" canda Tuan Park seraya merangkul pria Lee.

Heeseung terkekeh pelan, "Cutinya cuma bisa setengah hari ini aja, Om."

Tuan Park mengangguk-anggukan kepala, "Lain kali bilang Om aja. Beres!" bisiknya pelan.

Heeseung mengacungkan jempolnya ke arah pimpinan perusahaan yang menjadi tempat kerjanya sekarang itu. Ya, benar. Pada akhirnya Heeseung bekerja di bawah naungan Tuan Park.

"Hai... Selamat ya, Jay.." lirih Jungwon seraya memberikan sebuket bunga untuk prianya.

Jay tersenyum manis, ia merentangkan kedua lengannya lebar-lebar lalu menarik Jungwon masuk ke dalamnya.

"Terimakasih, nemenin aku sampai ke tahap ini. Tunggu sebentar lagi ya, Sayang. I'll give you the world.. a better world, for us.."

Jungwon tersipu malu, ia membalas pelukan Jay dengan erat, "Aku laper banget.." lirihnya dengan tawa.

Jay segera melepas pelukannya. Ia mengacungkan tangan tinggi-tinggi.

"Siapa mau ditraktir Pak James angkat tangannya!!!!" pekik Jay dengan tawa besarnya.


++++


Jay duduk di samping Jungwon. Ketiga sahabatnya duduk mengitari seisi meja beserta keluarga mereka masing-masing.

Akibat candaan Jay, kini sang Papa betulan  harus mengeluarkan isi dompetnya untuk pesta dadakan mereka.

"Pa, aku tidur apart hari ini." ijin Jay dengan singkat.

Jungwon langsung menoleh pada Jay, ia tak tahu apa-apa.

"Sama Jungwon?" tanya Tuan Park. Jay mengangguk santai.

Tuan Park menoleh pada Jungwon dengan senyuman penuh arti, "Okay." ucapnya menyebalkan.

Jungwon tak bisa menahan rasa malu, semburat kemerahan pipinya muncul begitu saja.

jungwonphobic : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang