21 - jungwon or heeseung

2.8K 240 39
                                    

"Definitely Jungwon."

Jay melempar kepalanya ke sofa. Ia selonjorkan kaki jenjangnya mencari posisi yang nyaman.

Lama rasanya pria Park tak kembali ke rumah suram itu. Dan entah mengapa ia sekarang berada di kediaman keluarga Park, duduk di karpet bulu kesayangan Mamanya, bertukar cerita dengan Niki, si adik tiri yang tak pernah ia suka.

"Ya udah kalau gitu, Bang." sahut Niki.

"Udah gimana? Udah...like yaudah gue sama Jungwon dan lupain semua yang gue laluin sama Heeseung? Bro.. is not that easy  I've been with Lee Heeseung like... seumur hidup? Minus pas masih bayi dan SD doang. Literally gue hidup sama Heeseung lebih lama daripada sama lo."

Niki menyunggingkan senyuman saat mendengar kata "Bro" terucap dari Jay. Walau tak spesial yang artinya Jay mungkin hanya asal sebut saja. Namun bagi remaja lelaki itu, dalam pikirannya, sedikit ada harapan akan kebaikan keluarganya.

"Coba buat gampang aja, Bang. Kata Bang Jay kan Bang Heeseung udah ada gebetan. Nah! Ya udah kan 1-1 tuh. Bang Jay sama Bang Won. Bang Hee sama Abang yang lain."

"Yang deketin Heeseung tuh bajingan semua. Gue udah tahu Bang Kei dari lama. Beomgyu apalagi? Nggak. Bocah selengekan kok mau nyeriusin sahabat gue."

Niki langsung mengernyit, "Bang Heeseung nggak ada ngelarang Bang Jay sama Bang Won pacaran tuh!"

"Lo jangan kayak anjing ya." sahut Jay menggerutu. Tidak, ia tidak bermaksud kasar. Ia hanya merasa terpojok akan ucapan Niki yang sebetulnya... seribu persen benar.

"Bang Jay dijauhin sama Bang Heeseung?" tanya Niki.

Jay mengangkat bahu, "Selain dia nggak mau gue jemput... sisanya masih normal. Kita emang jarang chatan, karena dulu tiap hari ketemu. Jadi kalau soal dunia daring, gue nggak berasa jauhnya. Tapi, Heeseung nggak mau gue jemput. Gue yang selalu ada buat dia, jemput dari jaman SMA sampai kuliah, sekarang digantiin sama orang lain."

"Bang Jay cemburu?"

"I dikan, anjing deh lo, Nik. Bukannya ngebantu malah nambah beban pikiran."

Niki mendengus, "Berarti iya? Susah sih. Tadi Bang Jay yakin bilang Bang Won. Sekarang Bang Jay cemburu sama yang jemput Bang Hee. Susah, Bang. Bang Jay terlalu complicated."

"You don't need to say those things about me, I already knew it and it's fucking irritates me."

Jay mendongak menatap Niki yang duduk tak jauh darinya di atas sofa.

"Lo suka punya kakak ipar Jungwonapa Heeseung?" tanya Jay random.

Niki menaikkan alis, "I like both."

Jay mendecak, "Sama aja lo kayak gue. Mau dua-duanya."

"But I prefer Bang Won because he's cute and I'd really like to see him everyday if he..someday..became my brother in law."

"Lo nggak suka Heeseung?" tanya Jay lagi.

Niki menggeleng hebat, "Bukan gitu! Tapi kalau dilihat dari situasinya sekarang... emang lebih baik sama Bang Won aja, Bang.. Udah terlanjur."

"Menurut lo... Papa gimana? Soal perpacaran ini." cicit Jay memelan. Terdengar sirat keraguan serta ketakutan di sana. Ia memandang ke arah televisi besar di hadapannya seolah menerawang.

"Bang Jay belum bawa Bang Won ke rumah jadi Papa nggak kenal. Tapi mungkin.. setelah tahu kepribadian Bang Won, Papa setuju."

Jay menghela napas, "Papa kenal Heeseung, suka sama kepribadiannya, dan bolehin gue sahabatan sama dia. Tapi asal lo tahu, Papa nggak akan biarin gue pacaran sama Heeseung. Dan gue takut, kalau itu juga kejadian sama Jungwon."

jungwonphobic : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang