20 - posesif

3.8K 307 64
                                    

sorry karena update lama dan book ini slowburn parah🥺👉👈

































Jungwon begitu canggung saat mereka telah kembali ke dalam mobil. Jay masih tak menyalakan mesin karena gemetar. Kedua pria dewasa itu masih terburu napasnya.

Kegiatan kotor mereka terdistraksi oleh faktor eksternal tadi. Ada segerumbulan orang yang hampir saja memergoki mereka jika saja Jungwon tak menghentikan kegiatan Jay di area bawahnya.

"Maaf." ucap Jay dengan singkat, mengawali. "Maaf harusnya kita nggak aneh-aneh. Maaf aku nyentuh kamu kayak gitu." lanjutnya dengan sesal. Kali ini bersungguh-sungguh.

Jay berusaha menatap Jungwon, "Maaf banget, Won. Harusnya aku nggak sampai gituin kamu." sambungnya sekali lagi.

Jungwon merasa pusing seketika. Harusnya tak seperti ini. Jay harusnya tak menyesali apa yang mereka lalui.

Mengapa Jay malah meminta maaf mengenai kejadian tadi jika Jungwon sendiri juga menikmati?

"I-I'm good. Kita pulang aja dulu." balas si pria manis dengan terbata. Wajahnya memerah dengan keringat membasahi sekujur tubuhnya.

Jay berdeham, menyalakan mesinnya dan bergegas kembali ke apartemen tanpa ada ucapan apapun.




.
.
.
.
.




Jay hampir tersungkur saat Jungwon tiba-tiba berhambur ke dalam pelukannya. Ia terkejut karena baru beberapa detik keduanya memasuki apartemen dan Jungwon sudah menempel kembali padanya.

"Won..?" panggil Jay.

Jungwon mengeratkan pelukannya pada leher Jay. Ia bahkan rela sedikit berjinjit karena perbedaan tinggi mereka.

"Hei.." panggil Jay sekali lagi seraya mengusap pinggang pria itu.

Jungwon menggeleng, "Just hug me.." lirihnya dengan serak.

Jay menaikkan alis, ia berusaha mengecek wajah Jungwon namun pria itu semakin memperdalam diri ke ceruk leher Jay.

"Kenapa?" tanya Jay lembut. Perlahan ia membalas pelukan Jungwon. Mengecup bahu pria itu.

"I'm sorry, Won.. Please, don't cry.." bisik Jay lembut.

Jay sedikit menekuk kakinya, ia mengangkat kaki Jungwon hingga melingkari tubuhnya. Ia tersenyum sekilas seraya menggendong pria manisnya dalam sekali hentak.

"Sayang.. Jungwon.." panggil Jay kembali.

Jungwon masih tak mau menjawab. Jay sendiri masih tak paham pula maksud kekasihnya itu. Mereka bertengkar dan Jay adalah pihak yang salah. Tapi Jungwon tak marah, ia malah seolah memberikan pengalihan dengan sikap seduktif dan manjanya sekarang.

Sekilas ingatan Jay kembali di kejadian sebelumnya saat Jungwon berambisi mengenai hubungan mereka. Ia memikirkan ulang, apa yang membuat Jungwon begitu menyukainya? Apa yang membuat Jungwon bertahan dengannya saat dirinya sendiri merasa muak akan keplin-planannya sendiri?

"Mandi dulu ya? Biar tidurnya enak. Kamu udah ngantuk?" tanya Jay seraya mengecupi bahu Jungwon.

"Am I weird?" tanya Jungwon tiba-tiba.

Jay menaikkan alisnya, "Sayang.." panggilnya bermaksud memperingati.

Pria Yang mengangkat kepalanya dengan wajah memerah dan mata berair karena menangis. Jay seketika merasa hantaman kuat pada ulu hatinya.

jungwonphobic : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang