13 - maaf

2.8K 283 266
                                    

Jay mengecek ponselnya berkali-kali. Saat menjemput Niki tadi, ia tak sempat berpamitan dengan Jungwon karena prianya telah kembali ke asrama bersama tumpangan yang lain. Padahal, Jay sudah sengaja tak mengajak Heeseung saat menjemput Niki agar dapat lebih dekat kepada Jungwon.

"Lo mau makan apa?" tanya Jay dengan dingin.

Niki mendongak, "Abang udah makan belum?" tanyanya kembali.

Jay mendecak, "Kalau ditanya itu jawab dulu. Ya karena gue belum makan makanya nanya lo."

"Terserah deh, Bang. Bang Jay maunya apa nanti gue juga makan itu aja." balas Niki memelas.

"Gue nggak jadi sewa kamar sendiri. Tapi kamar lo gue switch ke yang lebih gede, soalnya Heeseung nggak mau beda kamar." jelas Jay dengan ketus.

Jay kemudian membelokkan mobilnya menuju restoran cepat saji. Karena tak ingin berlama-lama, ia memesan makanan via drive-thru saja. Selesai mendapatkan makan malam mereka, Jay kembali melanjutkan perjalanan.

"Lo sama Jungwon sedeket apa?" tanya Jay kembali.

Niki sedikit terkejut, baru kali ini Jay mengajaknya mengobrol dengan cukup intens.

"Ya deket kayak kakak adik, kayak temen gitu, Bang. Bang Won yang ngajarin taekwondo dari awal." jelas Niki.

"Jungwon nggak pernah cerita dia punya pacar?"

Niki menaikkan alis, "Gue nggak pernah nanya soalnya... gue kira pacaran sama Bang Taehyun."

"Gue pacarnya, Nik." sahut Jay seraya mendecak tak suka.

Niki mengangguk, "Iya tahu, maksudnya kan sebelumnya, Bang. Emang kalian pacaran dari kapan?"

"Baru-baru ini. Gue cuma nggak ngira sempit banget dunia sampai pacar gue sekarang udah kenal duluan sama lo."

Niki tersenyum kecil mendengar jawaban Jay. Pria itu jarang sekali menjawabnya panjang. Walau di sisi lain ia sedikit merasa bersalah karena telah membeberkan semuanya kepada Jungwon. Ia hanya berharap semua akan baik-baik saja karena jika boleh jujur, Niki juga mau memiliki kakak seperti Jungwon.

Lagipula, Jay itu sebetulnya baik. Niki tahu. Niki sering kali melihat foto-foto masa kecil Jay di rumahnya. Jay itu tipikal ceria dan heboh. Walaupun tak berlangsung lama semenjak kematian sang Ibunda, namun Jay hanya dalam fase belum menerima. Niki hanya dapat berpikir positif dan berdoa, semoga kakaknya itu dapat menerimanya suatu saat nanti.

Dan ia memiliki firasat cukup baik jika betulan kakaknya itu berhubungan serius dengan Jungwon.

"Heeseung nggak tahu gue punya pacar." ucap Jay tiba-tiba.

Kan....

"Gue sebenernya males harus ngobrol sama lo, tapi cuma lo yang deket ke Jungwon dan mungkin tahu kemungkinan respon dia. Menurut lo kalau Jungwon tahu gue sama Heeseung kayak gimana... dia bakal marah nggak?"

Shit, umpat Niki dalam hati. Masalahnya adalah Jungwon sudah mengetahuinya dan pria manis itu jelas marah dan kecewa. Bahkan saat pulang tadi, Jungwon terlihat tak sanggup untuk bertemu Jay dan memilih pulang bersama peserta lain alih-alih kekasihnya sendiri.

"Gue ngerasa lo harus obrolin baik-baik sih, Bang. Paling penting, lo harus kasih tahu Bang Heeseung. Gue takutnya..."
Ucapan Niki mengambang.

Jay menoleh cepat dengan raut bertanya, "Apa?"

Remaja itu menelan ludah, tak menyangka terlibat dalam kisah rumit orang-orang dewasa.

"Gue minta maaf ya Bang kalau lancang. Tapi gue ngerasa Bang Heeseung suka sama lo dari lama." ucap Niki dengan cepat. Ia segera menunduk, tak berani menatap Jay.

jungwonphobic : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang