26 - all for love

2.7K 257 95
                                    

Several days later.....









Jay menatap sosok yang berdiri di balik pintu apartemennya itu dengan mata tajam.

"Gue dateng buat ambil barang Jung-"

Jay membuka pintunya lebih lebar, memotong ucapan Taehyun dengan raut suram, "Silahkan." ucapnya dingin.

Taehyun menghela napasnya. Ia melangkah masuk guna mengambil beberapa dus barang milik sahabatnya itu. Ia dengan cepat mengeluarkannya dari apartemen Jay.

"Thanks, Jay." ucap Taehyun pelan.

Jay mengangguk lemas. Baru saja ia hendak menutup pintunya, tangan Taehyun mencegat gerakannya dengan cepat.

"You're not the only one hurting, Jay. Gue nggak bisa bantu banyak, tapi gue bisa tahu kalau Jungwon sayang kok smaa lo."

Jay mendongak masih dengan raut yang tak membaik, "He should've stay if he loves me." sahutnya.

"You hurt him, remember? Kalau gue jadi Jungwon, gue udah dari dulu pergi, tapi dia enggak." lanjut Taehyun dengan sabar.

Jay mengangguk, "Gue inget gue nyakitin dia. Lo nggak perlu kasih tahu gue. But the thing is... you better to stay out of the way, Kang Taehyun."

BRAK!

Taehyun memejamkan matanya erat saat dengan sengaja Jay membanting pintu apartemen twpat di hadapannya.

Ia menghela napas dengan berat.

Kalau bukan karena pesan Jungwon untuk tak menyentuh Jay, mungkin dirinya sudah menghabisi wajah pria bajingan yang telah membuat adik kesayangannya itu menangis dan patah hati.

Ia dengan sabar mengangkat beberapa dus milik Jungwon hingga tak tersisa. Lalu mengantarkannya pada sang pemilik di tempat tinggal barunya.





+
+
+






J

ake dan Sunghoon bersamaan membulatkan mata mereka saat melihat keadaan apartemen Jay.

Seingatnya, beberapa waktu lalu, apartemen ini masih bisa dikatakan mewah alih-alih menjadi seperti tempat pembuangan akhir sekarang ini.

"Lo... nggak gila kan?" tanya Jake saat melihat Jay keluar dari area dapur.

Jay mengerutkan dahi, "Kalian ngapain ke sini lagi?" tanyanya dengan kesal.

Jake mendecak, "Lo itu yang ngapain? Kelas udah mulai masuk beberapa hari ini, tapi lo nggak pernah muncul. Gue kira lo lagi sama Heeseung jagain Bundanya, tapi pas gue ke sana, dia bilang terakhir ngelihat lo juga udah lama."

"Ya terus?" tanya Jay sengak seraya duduk di sofa ruang televisinya.

Jake menghela napas. Ia bahkan enggan untuk ikut duduk mengingat banyaknya barang berserakan di area tersebut.

"Ya terus gue tanya ke lo! Lo kenapa? Ini juga apartemen apa tong sampah sih? Jungwon apa nggak risih lihatnya?"

Daeng!

"I'm alone here. It's my own apartment." sahut Jay dengan dingin.

Jake mengernyitkan dahi. Ia menoleh pada Sunghoon yang tak kalah bingung.

"Jay, lo kalau ada masalah kan bisa ngobrol sama kita. Ini Heeseung pun juga baru ngabarin kalau Bundanya sakit, makanya jarang ke kampus. Sekarang lo ikut-ikutan." ujar Sunghoon ikut mengobrol.

jungwonphobic : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang