5 - lelah

3.7K 421 136
                                    

Jungwon langsung mendorong Jay setelah sadar apa yang baru saja terjadi. Ia membeku menatap Jay yang kembali terlelap tanpa dosa di hadapannya.

"What the fuck..." lirih Jungwon seraya menyentuh bibirnya.

Baru kali ini Jungwon mendapatkan ciumannya. Ciuman pertama yang ia pikir akan indah dengan perasaan bersemi malah berubah drastis menjadi kenangan yang jelas ia akan ingat selalu.

"Bisa-bisanya nyium orang sembarangan!" kesal Jungwon dengan sebuah pukulan pada pipi Jay. Ia langsung menempelkan kedua tangannya pada pipi tirus kakak tingkatnya itu. Ia menarik-narik wajah Jay dengan brutal.

"Bisa nggak sih lo diem aja!" ucap Jungwon yang sudah jelas tak akan ada respon. Ia mendongak menatap langit-langit kamar itu dengan kesal.

"It's my first kiss and I got it from this drunk asshole." ucapnya menahan emosi.

Ia kemudian berdiri dan mengumpulkan barang-barangnya. Tak lupa Jungwon mengembalikan uang Jay yang pernah ia pinjam dahulu, walaupun jelas Jay yang saat ini berhutang padanya mengenai sewa kamar.

Jungwon melangkah menjauhi kasur. Sebelum ia membuka pintu, Jungwon menoleh pada dua orang tersebut. Heeseung tampak menggeliat menarik pinggang Jay untuk mendekat semnetara Jay nampak seperti seonggok mayat.

Jungwon memejamkan mata, "Lebih baik jauh-jauh dari kalian berdua." ucapnya pelan sebelum benar-benar pergi meninggalkan area bar Brokedown tersebut.








+
+
+










Jungwon menghela napasnya dengan berat. Meskipun alkohol tak terlalu membuatnya mabuk kemarin, namun jelas terlihat performa latihannya sedikit menurun. Napasnya tak sekuat biasanya dan hal tersebut sukses menarik perhatian pelatihnya.

"Minum ya? Udah dibilang berhenti dulu sampai turnamen." ucap pelatih taekwondo bernama Taehyung itu.

Jungwon meringis, "Sedikit kok. Kemarin ada undangan dari tem—" ucapannya tiba-tiba mengambang. Seketika ingatannya akan ciuman Jay kembali menyerang. Dengan otomatis Jungwon menyentuh bibirnya.

Shit, bahkan rasa bibir Jay saat menempel padanya masih dapat ia ingat jelas.

Pelatih Taehyung tersenyum kecil, "Lain kali jangan diulangi. Setelah turnamen, kamu menang, puas-puasin minum." ucapnya dengan ramah.

Jungwon menunduk patuh, "Makasih, Pelatih." balasnya sopan yang dibalas tepukan pundak oleh Taehyung.









Selesai latihan, Jungwon langsung bergegas pulang ke kosannya. Ini hari minggu, ia biasanya akan menghabiskan waktu berleha-leha di kamarnya atau hanya sekadar menonton drama korea saja.

Sesaat setelah motornya berhenti, ia mendapati dua sosok yang mengganggunya kemarin sedang berjalan beriringan seraya membawa tas indomaret yang besar. Jungwon langsung mengalihkan muka dan berniat bergegas masuk ke dalam kosan, namun apa daya suara Heeseung menghentikannya saat itu juga.

"Won!" panggil Heeseung cukup kencang.

Jungwon langsung memutar wajah dan memaksakan senyuman, "Eh.. Mas.. Udah aman kondisinya?" tanya pria manis itu sedikit canggung.

Heeseung terkekeh, "Makasih kamu pesenin kamar buat Mas sama Jay. Ya gitu deh, aku nggak bisa banyak minum, kalau Jay bisa aja tapi kadang kalau bablas bisa teler sampai pagi."

jungwonphobic : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang